Emas berjangka bergerak turun di sesi sebelumnya ketika data GDP AS dirilis melemah. Emas berfluktuasi cukup tajam sejak Federal Reserve menghentikan kebijakan suku bunga nol persen di pekan lalu dengan menyetujui kenaikan suku bunga pertama kali dalam hampir satu dekade.
GDP AS
Sesi perdagangan Selasa menandai pertama kalinya pergerakan logam emas bergerak negatif dari hari sebelumnya setelah Departemen Perdagangan AS Biro Analisis Ekonomi (BEA) mengatakan produk domestik bruto riil pada kuartal ketiga masih meningkat ke 2,0%, dibandingkan pertumbuhan GDP tahunan sebanyak 3,9% pada kuartal kedua tahun 2015. GDP riil adalah ukuran nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh perekonomian suatu bangsa minus barang dan jasa yang digunakan dalam produksi, disesuaikan dengan perubahan harga.
BEA mencatat dalam pernyataannya bahwa ada peningkatan ringan pada GDP riil yang tercermin dalam kontribusi positif dari pengeluaran pribadi konsumsi (PCE), investasi tetap non hunian, negara dan belanja pemerintah daerah, investasi tetap perumahan, dan ekspor yang sebagian diimbangi oleh kontribusi negatif dari investasi persediaan swasta.
Saat ini, investor menunggu hasil rilis data bulanan indeks PCE bulan November untuk melihat indikasi lebih lanjut kebijakan yang diambil the Fed terhadap siklus pengetatan pertama sejak 2004. Pada bulan Oktober, harga PCE inti tahunan naik 1,3%. Dalam perkiraan inflasi diperbarui dirilis pekan lalu, the Fed memproyeksikan bahwa inflasi tidak akan mencapai tujuannya ditargetkan sampai 2018.
Emas India
ilaporkan, impor emas ke India bergerak ke atas sebanyak 1000 ton pada tahun ini, menurut Federasi All India Gems dan Perdagangan Perhiasan, dimana terjadi peningkatan sekitar 100 ton pada 2014. Meski begitu, pada kuartal keempat ada kenaikan tipis antara 150-200 ton dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 300 ton. India akan mendapatkan kembali posisinya sebagai pasar konsumen emas terbesar dunia setelah sempat disalip oleh China.
Teknikal
Pada pergerakan hari Selasa, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1078.01 per troy ounce. Harga Emas kembali melemah dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1071.77 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1072.24 per troy ounce. Pergerakan emas mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 5.77.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi rebound bullish. Harga emas terlihat berada di atas indikator simple moving average 200 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 54 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi bearish.
Secara umum, harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi netral dan saat ini harga emas terlihat sedang terkoreksi. Perhatikan jika harga emas bergerak ke atas dan menembus resistan USD 1079.03 per troy ounce maka ada potensi harga akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1088.74 per troy ounce. Sebaliknya, jika harga emas melemah terhadap dollar maka support USD 1068.16 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi harga akan bergerak ke bawah menuju support berikutnya pada kisaran USD 1057.29 per troy ounce.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply