Harga Emas terkoreksi tipis di sesi sebelumnya setelah mencapai level 8-minggu tertinggi di kisaran USD 1220.14 per troy ounce yang merupakan level yang terakhir terlihat pada 22 November.
Pergerakan dolar masih tetap defensif sehingga mendukung pergerakan emas ketika indeks saham Dow menuju level 20.000 dan terus membasahi risk appetite para investor.
Wall Street
Wall Street terus berusaha agar Dow berada di level 20.000 yang akan menyedot banyak investor baru untuk masuk kembali ke saham. Janji-janji deregulasi dan kembalinya pekerjaan manufaktur ke Amerika menawarkan dorongan, tetapi hal itu belum pasti. Sementara yang mungkin membatasi pergerakan emas adalah emas sebagai investasi safe haven di tengah ketidakpastian yang sedang terjadi.
Inflasi
Meningkatnya pekerjaan manufaktur sudah barang tentu menarik, tetapi gaji tenaga kerja AS lebih mahal daripada di negara-negara berkembang. Perusahaan-perusahaan AS akan bersedia membayar lebih untuk tenaga kerja AS dengan memotong biaya yang muncul di tempat lain agar tetap lebih kompetitif.
Pemerintah AS dapat mendorong mata uang dolar agar lebih lemah untuk mengimbangi biaya-biaya tenaga kerja yang tinggi ketika inflasi akan menjadi hasil dari kebijakan tersebut.
Jika peningkatan pengeluaran defisit digunakan untuk memungkinkan perluasan belanja infrastruktur dengan kondisi sektor pajak dipotong secara bersamaan maka dolar AS berpotensi akan melemah dan sudah pasti utang akan semakin bertambah karena perluasan manufaktur. Jika inflasi naik maka yang perlu diingat bahwa emas adalah alat lindung nilai klasik.
Teknikal
Pada pergerakan hari Selasa, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1217.87 per troy ounce. Harga Emas kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1206.46 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1207.40 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat kerugian terhadap dollar sebanyak USD 10.47.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam kondisi bullish dan saat ini emas sedang melakukan fase koreksi. Harga emas masih terlihat berada di antara indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 48 dengan indikasi berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini sedang berada dalam fase koreksi. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1219.95 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi USD 1236.34 per troy ounce akan di sentuh oleh pergerakan selanjutnya. Tetapi sebaliknya, jika harga emas bergerak ke bawah dan menembus support pada kisaran USD 1203.56 per troy ounce maka ada potensi support USD 1187.17 per troy ounce akan menjadi area target pergerakan harga emas selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply