Emas secara umum masih mendapat support ketika berada di kisaran harga tertinggi terbaru di tengah data ekonomi yang dirilis mixed. Namun, fokus pasar saat ini beralih kepada Presiden Trump yang akan berbicara kepada Kongres AS.
Trump
Trump diharapkan akan fokus berbicara pada rencana belanja infrastruktur “besar-besaran”, belanja militer, pajak dan reformasi peraturan. Pasar saham cenderung antusias terhadap berita tersebut tetapi ada beberapa momentum kekhawatiran ketika setiap kali Presiden berbicara.
Ekonomi AS
Rilis data kepercayaan konsumen, PMI Chicago dan indeks Fed Richmond berhasil mengalahkan ekspektasi. Di sisi lain laporan kedua GDP Q4-16 dirilis mengcewakan dengan defisit perdagangan membengkak pada bulan Januari hingga – $ 69,2 miliar, yang memberi kemungkinan dampak negatif pada GDP Q1-17.
The Fed
Meskipun emas sedikit tertekan di sesi sebelumnya, banyak analis melihat logam emas setidaknya masih memegang kontrol di pasar keuangan ketika menunggu rincian tentang rencana pemotongan pajak, pengeluaran fiskal di AS. Pasar juga menunggu untuk melihat apakah the Fed akan menaikan suku bunga dimana momen tersebut akan selalu diantisipasi selama beberapa pertemuan berikutnya.
Inflasi
Lonjakan inflasi yang cukup besar dapat membuat pasar akan melihat lonjakan permintaan emas. Kekhawatiran kebangkitan inflasi di zona Eropa telah mencengkeram pasar dalam beberapa minggu terakhir. Kekhawatiran Brexit juga terus melekat di pasar keuangan secara keseluruhan. Banyak yang telah membahas tentang kenaikan inflasi selama beberapa bulan terakhir, ketika mempunyai dampak terhadap pergerakan emas yang memainkan peran utama bagi para pelaku pasar dan investor. Ketika harga emas naik, investor akan memarkir uang ke dalam logam atau investasi emas. Harga emas dan inflasi memiliki hubungan erat.
Teknikal
Pada hari Selasa, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1252.01 per troy ounce. Harga Emas kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1247.60 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1248.07 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat kerugian terhadap dollar sebanyak USD 3.94.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini emas masih melakukan fase koreksi. Harga emas masih terlihat berada di antara indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 42 dengan indikasi berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish tetapi saat ini sedang melakukan fase koreksi. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1254.82 per troy ounce akan di sentuh oleh pergerakan selanjutnya. Tetapi sebaliknya, jika harga emas bergerak ke bawah maka support pada kisaran USD 1240.41 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1225.99 per troy ounce.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply