Setelah hari yang sangat menegangkan, harga emas kembali terjatuh lagi karena menguatnya mata uang dolar AS di tengah meningkatnya spekulasi ekonomi AS yang akan meningkat di bawah presiden Donald Trump.
Harga Emas masih tetap di bawah tekanan dan saat ini berada di kisaran USD 1264 per troy ounce karena terimbas penguatan harga saham, imbal hasil obligasi dan menguatnya mata uang dolar. Logam emas merosot ke posisi terendah tiga minggu ketika Trump terpilih menjadi presiden AS.
Plan Trump
Rencana Trump adalah pembangunan infrastruktur dan pemotongan pajak yang dapat meningkatkan defisit anggaran AS sehingga membantu serta mendukung harga emas. Kemenangannya juga terus dibahas ketika suku bunga AS diperkirakan akan dinaikkan pada bulan Desember.
Trump telah berjanji untuk renegosiasi transaksi perdagangan internasional, yang dapat membuat gelombang proteksionisme. Pergerakan rally di pasar saham utama dunia yang terus terjadi semakin membuat kekhawatiran bahwa inflasi akan meningkat di bawah kebijakan fiskal Trump.
Inflasi
Investor sedang berspekulasi terhadap prospek pemotongan pajak yang di janjikan Trump. Pergerakan saham jelas sangat menyukai akan kebijakan ini. Jika inflasi melonjak di atas target Fed sebanyak 2%, maka kebijakan tersebut akan membuat bank sentral berjuang untuk menaikkan suku bunga untuk meredam tekanan harga.
Jika belanja fiskal akan menjadi metode baru maka defisit perdagangan akan bergerak lebih tinggi dan membuat utang nasional juga akan bergerak lebih tinggi. Bunga hutang yang tinggi dari jumlah utang yang ada berpotensi akan menjadi sangat bermasalah pada masa depan.
Teknikal
Pada pergerakan hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1277.15 per troy ounce. Harga Emas kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1252.25 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1259.35 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat kerugian terhadap dollar sebanyak USD 17.8.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini emas sedang berada dalam fase tertekan. Harga emas terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 39 dengan indikasi berada dalam kondisi bullish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bullish.
Secara umum, bias harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini emas sedang dalam fase tekanan. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1272.32 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi harga akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1294.78 per troy ounce. Tetapi sebaliknya, jika harga emas bergerak ke bawah dan menembus support USD 1252.25 per troy ounce maka ada potensi support pada kisaran USD 1229.12 per troy ounce akan di sentuh oleh pergerakan harga emas selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply