Emas kembali berada di bawah tekanan jual setelah bank sentral Eropa memotong suku bunga 25 bps, membuat mata uang Euro tertekan dan dolar menguat. Harga emas kembali mendapat tekanan ketika data ekonomi GDP AS Q3 lebih baik dari yang diharapkan.
ECB (European Central Bank) menurunkan suku bunga ke rekor rendah pada kisaran 0,25 % di tengah kekhawatiran terhadap risiko disinflasi. Inflasi zona Eropa hanya berada pada kisaran 0,7 % y / y di bulan Oktober, jauh di bawah target bank sentral sebesar 2,0 %.
“Kita mungkin akan mengalami inflasi rendah sedikit lebih lama, ” kata Presiden ECB Mario Draghi dengan menunjukkan bahwa pelonggaran lebih lanjut mungkin akan menjadi kebijakan selanjutnya. Ketika ditanya tentang kemungkinan QE, Draghi mengatakan bahwa bank sentral memiliki “berbagai macam instrumen”.
Pasar Emas akan terus mencari dan menganalisa pernyataan yang sering bertentangan dari speaker Federal Reserve ketika perdebatan pengurangan pelonggaran kuantitatif yang berpotensi akan melemahkan struktural pasar tenaga kerja akan menjadi pertimbangan kebijakan pengurangan pembelian aset.
Inflasi yang melambat atau risiko disinflasi adalah faktor lain yang tumbuh yang akan menjadi pertimbangan para konsumen emas. Salah satu item konsisten yang terus berulang dalam laporan FOMC adalah “inflasi telah berjalan di bawah target the Fed”
Setelah Federal Reserve pada pertengahan September secara mengejutkan untuk menunda keputusan pengurangan dalam pembelian aset bulanan dan shutdown parsial pemerintah federal AS. Pertumbuhan ekonomi global yang masih melemah akan dipandang positif bagi emas karena implikasinya terhadap pelonggaran bank sentral, dampak disinflasi dan kontraksi ekonomi dapat diartikan terjadi perlambatan industri sehingga akhirnya permintaan konsumen untuk komoditi dan logam mulia seperti emas akan meningkat.
Pada pergerakan hari Kamis kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1317.36 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat menguat terhadap dolar dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1325.67 per troy ounce. Emas kembali mendapat tekanan dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1296.18 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1307.28 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 10.08.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali dalam kondisi terkoreksi dan saat ini harga emas berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 200 area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 36 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bullish minor.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali mendapat tekanan dollar dan saat ini harga emas terlihat dalam kondisi berkonsolidasi dan menguji support USD 1306.57 per troy ounce. Pecahnya area tersebut membuka potensi harga emas akan bergerak ke bawah menuju supprot USD 1293.58 per troy ounce. Sebaliknya waspadai jika harga emas menembus resistan USD 1319.56 per troy ounce membuka peluang harga emas akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1335.64 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply