Pergerakan emas berjangka turun untuk hari ketiga secara berturut-turut di sesi sebelumnya dengan diakhiri pergerakan penurunan yang cukup tajam ketika dolar AS menguat karena bank sentral China pangkas suku bunga sehingga membasahi daya tarik logam emas.
Kondisi Dollar
Dolar sempat terkapar setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengisyaratkan bahwa pelonggaran moneter lebih lanjut dapat dilakukan pada awal Desember. Komentar itu muncul pada konferensi pers setelah pertemuan ECB pada hari Kamis.
Sementara itu, pasar mulai mengalihkan perhatian kepada pertemuan kebijakan Federal Reserve pada minggu ini. Waktu kenaikan suku bunga the Fed telah menjadi sumber perdebatan di pasar dalam beberapa bulan terakhir. Bank sentral AS hanya memiliki dua pertemuan kebijakan yang terjadwal sebelum akhir tahun yaitu bulan November dan pada bulan Desember.
PBoC Pangkas
Bank Rakyat China kembali memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat poin ke 4,35% pada hari Jumat, yang bertujuan untuk merangsang kegiatan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ini merupakan pemotongan suku bunga keenam yang dipotong selama 12 bulan terakhir sehingga memicu kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi memang sedang melemah.
Data ekonomi terbaru yang dikeluarkan oleh pemerintah China menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga melambat menjadi 6,9% dan ini merupakan penurunan data sejak krisis keuangan global bahwa produk domestik bruto China hanya bertumbuh kurang dari 7%.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana perlambatan ekonomi di Cina akan mempengaruhi AS dan pasar emas. Perkembangan ekonomi yang terlihat terutama di pasar negara berkembang yang tidak diragukan lagi mulai merasakan perlambatan ketika pasar keuangan di negara-negara maju juga mengalami perlambatan.
Teknikal
Pada pergerakan hari Jumat, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1165.41 per troy ounce. Harga Emas sempat menguat dan akhirnya melemah dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1158.85 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1164.25 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 1.16.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam kondisi bullish. Harga emas terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 44 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi bullish minor.
Secara umum, harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam kondisi bullish dan saat ini harga emas kembali terkoreksi. Jika harga emas menguat terhadap dollar maka ada potensi harga emas akan menembus resistan USD 1171.02 per troy ounce dimana ada peluang harga emas akan bergerak ke atas menuju resistan USD 1191.54 per troy ounce. Sebaliknya, jika harga emas melemah maka support USD 1158.32 – 1148.05 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan harga.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply