Emas bergerak ke level terendah di kisaran USD 1170.63 per troy ounce yang di cetak pada minggu lalu, ditimbang oleh beberapa data ekonomi AS yang cukup solid sehingga menawarkan dukungan lebih lanjut untuk kenaikan suku bunga dan dolar AS.
ADP Employment AS
Data survei pekerjaan dari ADP dilaporkan membaik dan menciptakan beberapa risiko terbalik untuk laporan nonfarm payrolls pada hari Jumat. Saat ini, pasar mengharapkan data NFP AS dirilis di kisaran + 165k dengan tingkat pengangguran masih bertahan stabil pada kisaran 4,9%.
The Fed
Presiden Fed Dallas, Kaplan menekankan penghapusan kebijakan akomodasi secara bertahap, tetapi tidak mengatakan kapan waktu kenaikan suku bunga. Gubernur Fed, Jerome Powell mengatakan bahwa waktu kenaikan suku bunga harus dipikirkan matang.
Kedua pandangan konsisten tersebut menyatakan bahwa proses normalisasi harus dipikirkan pada pertemuan berikutnya. Hal ini didasarkan pada dolar yang terus menguat sehingga meningkatkan kekhawatiran tekanan pertumbuhan ekonomi.
Tekanan
Tekanan badai emas telah membuat selera investasi berisiko bergerak lebih tinggi ketika pasar saham, imbal hasil obligasi meningkat. Arus uang keluar dari bursa ETF (exchange traded fund) dan penarikan uang investor secara spekulatif juga membuat harga emas semakin tertekan.
Pasar belum berpikir bahwa tekanan akan berhenti karena seharusnya jika harga emas lebih rendah maka akan menarik permintaan yang lebih tinggi. Namun situasi di India telah mengerem pasar untuk membeli emas. Penarikan uang yang dilakukan pemerintah untuk melawan “black money” di India yang merupakan konsumen emas terbesar kedua di dunia, telah memukul permintaan emas selama musim pernikahan.
Teknikal
Pada pergerakan hari Rabu, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1188.60 per troy ounce. Harga Emas kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1170.50 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1172.75 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat kerugian terhadap dollar sebanyak USD 15.85.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini emas masih berada dalam fase tekanan. Harga emas masih terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 29 dengan indikasi berada dalam kondisi jenuh jual. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini emas sedang berada dalam fase tekanan. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1210.06 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi harga akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1234.37 per troy ounce. Tetapi sebaliknya, jika harga emas bergerak ke bawah dan menembus support USD 1170.75 per troy ounce maka ada potensi support pada kisaran USD 1125.45 per troy ounce akan di sentuh oleh pergerakan harga emas selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply