Harga Emas masih mempertahankan nada defensif ketika pasar terus berspekulasi mengenai siapa yang mungkin akan menjadi ketua Fed berikutnya. Di tengah berita bahwa beberapa kebijakan hawkish yang dirasakan tercampur, kekhawatiran akan implikasi terhadap kebijakan normalisasi neraca terlihat ‘lamban dan stabil’ sehingga mengangkat pergerakan imbal hasil dan dolar yang akhirnya menekan harga logam emas.
Yellen
Masa jabatan Janet Yellen sebagai chair’s Fed akan berakhir hingga 3 Februari 2018, jadi perdebatan ini agak sedikit prematur. Yang lebih penting adalah apa yang akan Fed lakukan pada pertemuan FOMC di bulan Desember. Pasar percaya kenaikan suku bunga pasti akan dilakukan, tetapi tetap bertanya-tanya apa yang telah berubah sejak The Fed tidak jadi menaikan suku bunga pada bulan September?
Inflasi
Menghangatnya angka inflasi pada saat ini lebih banyak disebabkan oleh kenaikan harga minyak karena kondisi topan. Perhatikan bahwa tingkat inflasi core PCE tahunan mencapai tingkat 1,8% dari target 2,0% yang dibuat pada bulan Desember 2016 ketika the Fed menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak awal Desember 2015. Inflasi telah menyentuh 1,8% lagi pada bulan Maret 2017.
Jika inflasi adalah penyebab suku bunga tidak dinaikan pada bulan September, mengapa pasar yakin bahwa the Fed tidak akan menaikan suku bunga pada bulan Desember? Kebijakan moneter ketat sebenarnya adalah penawar inflasi.
Rilis angka inflasi baru baru ini telah menyebabkan harga emas gemetar. Pasar nampaknya berpikir kenaikan inflasi akan membuat bullish untuk dollar dan bearish untuk emas. Tetapi benarkah itu? Apakah inflasi yang menghangat akan membuat buruk untuk emas?
Teknikal
Pada hari Rabu, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1285.00 per troy ounce. Harga Emas akhirnya kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1276.90 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1280.80 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat kerugian harian sebanyak USD 4.22.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini harga emas sedang melakukan fase koreksi. Harga emas masih terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 37 dengan indikasi berada dalam kondisi bullish. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish tetapi saat ini jika diperhatikan harga emas kembali masusk ke dalam fase koreksi. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka maka ada potensi resistan USD 1288.48 – 1305.75 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan emas. Tetapi sebaliknya, jika harga emas melanjutkan pergerakan ke bawah maka support pada kisaran USD 1277.79 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi area USD 1260.50 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan emas selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply