Harga Emas kembali bergerak defensif pada awal perdagangan minggu ini setelah data ekonomi AS yang dirilis bernada optimis sehingga mendukung lebih lanjut penguatan dolar. Greenback sudah
didorong ke level yang lebih tinggi oleh pelemahan terbaru dalam mata uang euro.
Ekonomi AS
Data penjualan grosir AS naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan Oktober dan sentimen konsumen pada bulan Desember tampak cukup kuat sehingga musim belanja liburan semakin solid.
Semua mata akan tertuju pada pertemuan FOMC tanggal 14 – 15 Desember 2016. Diperkirakan, ada kenaikan suku bunga sebanyak 25 bps. Jika Janet Yellen ingin menjadi benar-benar apolitis, maka suku bunga masih harus di tahan pada bulan Desember 2016.
Implikasi
Treasury AS tenor 10-tahun naik sebesar 40 basis poin. Suku bunga KPR masih belum terlihat dalam 2-tahun terakhir. Apakah the Fed berani menaikan suku bunga dalam situasi seperti ini ? Kebijakan pengetatan yang diambil pada tahun lalu hanya merupakan kredibilitas. Pasar masih akan berpikir jika the Fed menarik pelatuk maka implikasi yang potensial akan terjadi.
Inflasi masih harus dipahami sebagai kehancuran daya beli mata uang. Untuk mengatasi hal ini, investor, bank sentral dan keluarga secara historis akan menyimpan sebagian dari kekayaan di dalam bentuk emas batangan.
Emas Pilihan
Perhatikan, sejak Presiden AS terpilih Donald Trump sebulan yang lalu, mata uang lira Turki telah jatuh terhadap penguatan dolar AS dan mendorong Presiden Turki Recep Erdogan mendesak bisnis, warga negara dan lembaga untuk mengkonversi semua valuta asing menjadi lira atau emas.
Emas kembali menjadi pilihan
Teknikal
Pada pergerakan hari Jumat, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1170.32 per troy ounce. Harga Emas kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1156.07 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1158.19 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat kerugian terhadap dollar sebanyak USD 12.13.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini emas masih berada dalam fase tertekan. Harga emas masih terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 32 dengan indikasi berada dalam kondisi jenuh jual. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini emas sedang berada dalam fase tekanan. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1156.07 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi harga akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1161.37 per troy ounce. Tetapi sebaliknya, jika harga emas bergerak ke bawah maka ada potensi support pada kisaran USD 1147.49 per troy ounce akan di sentuh oleh pergerakan harga emas selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply