Antamgold.com – Harga emas diperdagangkan dalam tekanan bearish pasca pernyataan kebijakan moneter terbaru dari Federal Reserve AS. Namun, kerugian dalam emas dibatasi oleh indeks dolar AS yang ikut melemah. Komite Pasar Terbuka The Fed (FOMC) kembali meruncingkan program pembelian obligasi bulanan sebanyak $ 10 milyar menjadi $ 45 milyar per bulan.
Kenaikan GDP AS pada kuartal pertama tahun ini dengan naik tipis 0,1 % dibanding tahun sebelumnya, membuat harga emas menguat tipis setelah diperdagangkan cukup rendah di sesi sebelumnya.
Inflasi di Uni Eropa terlihat kembali menghangat mengingat kekhawatiran terbaru tentang deflasi yang mencengkeram Eropa. Namun, kenaikan inflasi tidak sebanyak dengan perkiraan ekonom. Harga CPI tahunan Uni Eropa naik 0,7%, naik dari angka 0,5% yang dilaporkan untuk periode yang sama pada bulan Maret. Kebijakan moneter lanjutan dari Bank Sentral Eropa kemungkinan akan di tunggu pasar untuk lebih merangsang inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Krisis Rusia-Ukraina masih menjadi bahan tinjauan pasar dunia. Situasi ini kemungkinan akan mendapatkan tekanan yang lebih buruk sebelum menjadi lebih baik. Emas dan aset safe haven lainnya kemungkinan akan menjadi pilihan karena ketidakstabilan di Ukraina.
Impor emas Cina berpotensi akan turun selama beberapa bulan ke depan setelah mata uang Yuan melemah, sementara pengiriman emas ke India terlihat terus menguat. Pelemahan Yuan membuat harga emas domestik di Cina lebih murah daripada membeli emas dari luar negeri. Arus emas ke India terlihat lebih tinggi dari tahun sebelumnya dan ada spekulasi pembatasan impor akan berkurang.
Kedua negara telah menyumbang lebih dari setengah dari permintaan emas global pada tahun lalu. Sementara harga emas telah kembali pulih setelah sempat jatuh pada tahun 2013.
Pada pergerakan hari Rabu kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1295.45 per troy ounce. Sejak pembukaan market, harga emas langsung melemah tipis dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1284.83 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 121.25 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 4.2.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali bergerak bearish. Harga emas terlihat masih berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 44 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish minor.
Bias intraday, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga terlihat berpotensi akan bergerak ke bawah dengan menguji support USD 1283.20 per troy ounce. Pecahnya area tersebut membuka kemungkinan harga akan bergerak menuju support 1268.42 per troy ounce. Sebaliknya jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1299.72 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi harga akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1316.25 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply