Pergerakan Emas berjangka naik tajam pada dua sesi berturut-turut, dikarenakan aksi bargain hunting ketika dolar melemah terhadap sekeranjang mata uang utama. Investor umumnya mengabaikan beberapa data ekonomi yang optimis dari AS dan Eropa, yang beberapa sesi terakhir terus menopang pasar ekuitas global.
Beberapa data manufaktur yang lemah dari Cina, yang merupakan salah satu konsumen utama emas di dunia, juga sedikit untuk mempengaruhi harga emas. Dilaporkan bawah harga premi untuk logam emas di Cina naik menjadi $ 36 per ounce, tertinggi sejak April membuat permintaan emas fisik di Asia terus menguat.
Cina telah membangun cadangan emas dengan perlahan, dimana pemerintah Beijing tampaknya terus menyerap semua hasil tambang emas untuk digunakan sebagai diversifikasi cadangan keuangan.
Demikian juga Rusia terus membangun dan menambah cadangan emas resminya dari pasokan tambang sendiri dari waktu ke waktu ketika transfer saham emas ke emas fisik terus dilakukan.
Pasar terlihat terus tetap fokus pada kebijakan stimulus Fed, apalagi ketika tapering mungkin akan dimulai untuk dikurangi.
“Bank-bank sentral dunia telah menjual sejumlah catatan utang Treasury AS pekan lalu dan dana obligasi mengalami penarikan terbesar oleh investor ketika pasar global melihat prospek Federal Reserve AS akan mengakhiri atau mengurangi program quantitiative easing.”
Yang menjadi pertanyaan pelaku pasar apakah kebijakan Fed selanjutnya, ketika penjualan surat utang Treasury berpotensi akan menimbulkan masalah baru, jika negara negara dunia menjual Treasuries AS, dan beberapa entitas akan mempersiapkan kebijakan baru dengan pembelian obligasi baru yang dikeluarkan surat utang pemerintah AS.
Pada pergerakan hari Senin kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1234.69 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat melemah tipis dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1224.97 per troy ounce. Emas kembali menguat terhadap dollar dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1261.52 per troy ounce. Pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1251.88 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan keuntungan terhadap dollar sebanyak USD 17.19.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih dalam kondisi bearish dan berada di antara indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 56 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bullish minor.
Secara umum pergerakan emas pada grafik 4 jam-an berada dalam kondisi bearish. Jika emas menembus support USD 1226.41 per troy ounce berpotensi akan membawa emas bergerak ke bawah menuju support berikutnya pada kisaran USD 1180.07 per tory ounce. Sebaliknya jika emas melakukan rebound terhadap dollar dengan menembus resistan USD 1278.24 per troy ounce membuka peluang emas akan bergerak ke atas menuju resistan USD 1330.08 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply