Harga emas nyaris tidak bergerak dan berada di area yang sama karena para trader terlihat menunggu data non farm payroll AS dan hasil pertemuan Bank Sentral Eropa nanti malam. Pasar mengantisipasi bahwa ada pelonggaran moneter tahap kecil oleh ECB untuk melawan inflasi yang negatif di Eropa.
Menunggu hasil rilis data pekerjaan AS pada hari Jumat mungkin akan menjadi titik data yang lebih penting. Data tenaga kerja AS di sektor swasta yang pada hari Rabu dirilis kurang dari perkiraan dan biasanya data ini menjadi indikator awal bahwa jumlah tenaga kerja AS resmi bisa lebih lemah dari yang diharapkan.
Bea Impor Emas India
Mentri keuangan India, Arun Jaitley kemungkinan akan mengurangi biaya impor emas sebanyak 2 hingga 4% dari kisaran 15% pada saat ini menurut pernyataan anggaran dari kementerian keuangan.
Seorang pejabat senior kementerian mengatakan momen saat ini berada dalam kondisi anonimitas, “Kami telah memeriksa kemungkinan ada pemotongan bea masuk emas di kisaran 2% sampai 4%. Ada kemungkinan lebih tinggi dengan pendekatan yang dihitung untuk membatasi bea masuk emas. Situasi mata uang akan diawasi secara ketat ketika bea impor dipotong, sebelum keputusan lebih lanjut akan diambil.”
Inflasi AS dan Emas
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga emas adalah suku bunga yang disesuaikan dengan tingkat inflasi AS dan korelasi kuat tersebut membuat harga emas dapat digunakan sebagai prediktor, yang memberikan sistem peringatan dini. Inflasi yang meningkat akan membuat nilai dolar melemah dan biasanya bergerak dalam arah yang berlawanan dengan harga emas.
Sementara ini, inflasi AS masih belum meningkat seperti yang diharapkan, bank sentral Eropa mengatakan inflasi berada di ambang bawah nol dan akan meluncurkan program pelonggaran kuantitatif dan Jepang kemungkinan akan memperpanjang pembelian aset hingga tahun 2015.
Jadi bagaimana dengan emas ?
Teknikal
Pada pergerakan hari Rabu kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1244.65 per troy ounce. Sejak pembukaan market, harga emas sempat menguat tipis dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1248.90 per troy ounce. Harga emas kembali melemah dan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1242.74 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1243.67 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian tipis terhadap dollar sebanyak USD 0.98.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali dalam dalam kondisi bearish. Harga emas terlihat masih berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 35 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bullish minor.
Bias intraday, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas terlihat tertahan di atas support dimana ada kemungkinan harga akan bergerak ke atas menuju resistan USD 1259.44 hingga 1278.80 per troy ounce. Sebaliknya jika harga emas melemah terhadap dollar akan dengan menembus support USD 1242.14 per troy ounce akan membuka kemungkinan harga akan bergerak ke bawah untuk melanjutkan pergerakan bearish menuju USD 1222.20 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply