Harga Emas melemah dan bergerak ke level terendah yang dicetak pada Februari dikarenakan spekulasi bahwa prospek kebijakan ekonomi akan meningkat oleh Presiden AS terpilih Donald Trump yang akan membawa Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga. Dolar mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu dekade dan pergerakan saham AS mencapai rekor baru.
The Fed
Investor emas sedang bergulat dengan konsekuensi pada rencana Trump untuk merevitalisasi pertumbuhan dan meningkatkan belanja infrastruktur. Dorongan yang lebih besar datang dari Komite Pasar Terbuka Federal yang sedang mempersiapkan kebijakan moneter lanjutan di bulan Desember. Beberapa data ekonomi yang dirilis bernada optimis sehingga meningkatkan upaya untuk the Fed akan mengambil sebuah tindakan.
Dolar AS melonjak dan membuat kepemilikan emas dalam exchange-traded funds mengalami penurunan bulanan terbesar dalam lebih dari tiga tahun. “Semua orang mencari sinyal kenaikan suku bunga AS pada bulan Desember, dan hal itulah yang membuat harga emas menjadi melemah”.
Fokus Pasar
Penurunan pergerakan emas pada bulan ini adalah pembalikan pergerakan di awal tahun ini, ketika harga emas melonjak karena Fed berpotensi akan menahan suku bunga dan investor bereaksi terhadap peristiwa politik yang tak terduga, seperti Brexit.
Pejabat Fed akan mengadakan pertemuan terakhir untuk tahun ini pada tanggal 13-14 Desember dan investor melihat peluang 100 persen bahwa the Fed akan mengambil langkah kebijakan pada pertemuan tersebut. Spekulasi yang beredar bahwa kenaikan suku bunga akan bergerak ke 0,5 persen dari 0.25 persen.
Pasar masih akan melihat dan mencoba untuk memahami apa yang sebenarnya akan Trump lakukan. Karakteristik safe-haven emas masih menjadi pilihan yang kuat.
Teknikal
Pada pergerakan hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1187.55 per troy ounce. Harga Emas kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1180.25 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1184.10 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat kerugian terhadap dollar sebanyak USD 3.45.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini emas kembali mendapatkan tekanan. Harga emas terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 24 dengan indikasi berada dalam kondisi jenuh jual. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini emas masih berada dalam fase tekanan. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1218.38 per troy ounce akan di sebtuh oleh pergerakan harga emas. Tetapi sebaliknya, jika harga emas bergerak ke bawah dan menembus support USD 1181.65 per troy ounce maka ada potensi support pada kisaran USD 1139.31 per troy ounce akan di sentuh oleh pergerakan harga emas selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply