Harga Emas kembali rebound, namun secara umum masih berada dalam nada defensif setelah mendapat pukulan keras pada perdagangan tipis di awal minggu. Emas terbukti cukup tangguh dalam menghadapi nada hawkish dari beberapa bank sentral global.
The Fed
Risalah pertemuan Federal Reserve untuk bulan Juni mengungkapkan bahwa para pembuat kebijakan terbagi pada proyeksi inflasi. “Sebagian besar anggota FOMC melihat tekanan pada data inflasi, namun beberapa anggota menyatakan kekhawatiran bahwa tekanan inflasi baru-baru ini mungkin bertahan,” kata the Fed dalam notulen.
The Fed masih selalu mempertahankan bahwa keputusan kebijakan ekonomi masih akan bergantung pada data ekonomi. Namun, tampaknya the Fed telah mengabaikan tekanan pertumbuhan dan melemahnya data inflasi serta berusaha meyakinkan pasar bahwa mereka masih berada di jalur untuk kenaikan suku bunga tambahan pada tahun ini. Janet Yellen telah melangkah lebih jauh dengan mengatakan bahwa krisis keuangan tidak mungkin terjadi.
Korea Utara
Para investor juga akan memantau dengan seksama peristiwa geopolitik yang sedang berlangsung di seputar Korea Utara ketika pada hari Rabu Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Nikki Haley mengatakan bahwa AS siap untuk menggunakan kekuatan jika diperlukan dalam menghentikan Korea Utara. “Salah satu kemampuan kami terletak pada kekuatan militer yang cukup besar dan kami akan menggunakannya jika harus, tetapi AS memilih untuk tidak melakukan aksi ke arah itu, “kata Haley, dengan menambahkan bahwa tindakan Korea Utara telah menutup kemungkinan solusi diplomatik.
Pernyataan tersebut muncul setelah ketegangan meningkat pada hari Selasa, saat Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik antar benua, dengan beberapa laporan mengindikasikan bahwa rudal tersebut dapat menjangkau Alaska atau Hawaii.
“Pembelian investasi safe-haven seperti emas akan menjadi tren pada peristiwa geopolitik.”
Teknikal
Pada hari Rabu, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1226.61 per troy ounce. Harga Emas kembali bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1229.24 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1226.53 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat kerugian dari dollar sebanyak USD 0.8.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas sedang melakukan fase rebound. Harga emas masih terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 43 dengan indikasi berada dalam kondisi bullish. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bullish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini jika diperhatikan harga emas kembali melakukan fase rebound. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1238.11 per troy ounce harus ditembus oleh pergerakan harga emas maka ada potensi resistan USD 1258.80 per troy ounce akan menjadi target area selanjutnya. Tetapi sebaliknya, jika harga emas melanjutkan pergerakan ke bawah maka support pada kisaran USD 1217.41 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi support USD 1201.60 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply