Dewasa ini banyak bermunculan perusahaan fintech di dunia maya yang bergerak dengan metode peer-to-peer lending atau biasa disingkat dengan P2P. Skema finansial satu ini terkenal dengan sistemnya yang sangat cepat, dengan keuntungan investasi yang sangat menggiurkan bagi para kreditur. Ada banyak investor pemula yang terjun di dalam bisnis satu ini.
Bagi Anda yang belum akrab dengan istilah P2P, sistem finansial satu ini memberikan pinjaman kepada para debitur dengan sumber uang yang berasal dari investor. Jadi uang tersebut bukan berasal dari perusahaan fintech itu sendiri, melainkan uang perorangan yang dikumpulkan dan dibagi kepada para peminjam.
Untuk menjadi investor pada perusahaan fintech peer-to-peer lending seperti ini caranya sangat mudah. Bahkan Anda bisa memulainya hanya dengan modal minimal sebesar 100 ribu saja. Tak heran jika kemudian ada banyak sekali investor yang terjun di dalamnya. Hal ini menjadi salah satu daya tarik dari bisnis P2P itu sendiri.
Meskipun berpotensi memberikan keuntungan yang sangat tinggi, investasi P2P ini tetap memiliki risiko. Untuk Anda yang hendak terjun ke dalam bisnis satu ini, sangat direkomendasikan untuk memahami terlebih dahulu bagaimana regulasi yang diterapkan di dalamnya agar Anda tidak salah dalam memahaminya. Perhatikan beberapa hal berikut agar investasi Anda jauh lebih aman.
Mempertimbangkan Fasilitas Dana Proteksi yang Diberikan
Hal pertama yang harus Anda perhatikan saat hendak berinvestasi dalam dunia peer-to-peer lending adalah dana proteksi. Dana proteksi ini adalah jaminan uang Anda kembali 100% dari perusahaan fintech yang hendak Anda jadikan tempat investasi. Tidak semua perusahaan fintech memberikan fasilitas satu ini.
Hanya beberapa dari mereka saja yang memberikannya untuk Anda. Memang benar kalau semua perusahaan fintech ini tidak mendapatkan jaminan dari LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan. Namun setiap perusahaan peer-to-peer lending biasanya memiliki jaminan uang tersendiri untuk keadaan kahar.
Jauh lebih direkomendasikan bagi Anda untuk berinvestasi pada perusahaan yang memberikan jaminan seperti ini. Selain memberikan potensi kerugian yang sangat kecil, Anda juga mendapatkan jaminan kalau uang Anda tidak akan ke mana-mana. Ini merupakan investasi jangka panjang yang sangat potensial untuk dilakukan.
Tak Perlu Menginvestasikan Modal yang Terlalu Besar
Hal lain yang tidak kalah penting untuk Anda lakukan adalah jangan berinvestasi dalam jumlah yang terlalu besar. Pada awal investasi Anda, gunakanlah uang sehemat mungkin. Tak perlu besar, namun anggaplah ini sebagai bentuk uji kredibilitas terhadap perusahaan fintech yang Anda pilih.
Perlu diketahui, melakukan investasi dalam ranah peer-to-peer lending ini tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Cukup dengan bermodalkan ratusan ribu rupiah saja Anda sudah bisa berinvestasi dan mendapatkan keuntungan di dalamnya. Jadi jangan pernah memulai dengan dana besar secara langsung saat hendak berinvestasi dalam bisnis satu ini.
Gunakanlah modal secukupnya, sesuai kemampuan Anda. Pastikan jangan sampai pengeluaran modal tersebut mengganggu stabilitas perekonomian Anda. Sembari menunggu modal tersebut mendapatkan profit, Anda bisa melihat bagaimana perkembangan dari investasi yang Anda terapkan itu. Kalau memang Anda melihat potensi keuntungan yang menjanjikan, barulah Anda bisa mulai menurunkan modal “sebenarnya” pada ranah peer-to-peer lending ini.
Perhatikan Nominal Keuntungan yang Didapat dari Bunga Pinjaman
Selain hal-hal diatas, poin lain yang perlu Anda perhatikan saat berinvestasi dalam dunia P2P lending adalah persentase keuntungan dari bunga yang dibebankan kepada para debitur. Dalam hal ini berapa persentase yang Anda dapatkan. Bagaimana pula proses perkembangannya, maka perhatikan poin-poin tersebut secara detail.
Jangan lupa juga untuk memperhatikan bagaimana cara pengembalian keuntungan yang Anda dapatkan tersebut. Pilihlah platform investasi yang tidak berbelit-belit dalam mencairkan keuntungan Anda. Hal ini akan jauh lebih memudahkan Anda dalam proses transaksi kedepannya. Hindari platform fintech peer-to-peer lending yang tidak transparan dalam memperlihatkan keuntungan yang didapat perusahaan.
Pilih Platform Investasi yang Sudah Mendapatkan Regulasi dari Regulator
Tidak kalah penting, hal lain yang wajib Anda perhatikan adalah bagaimana regulasi yang sudah didapatkan oleh platform peer-to-peer lending tersebut. Pastikan untuk memilih platform yang sudah mendapatkan regulasi saja. Adapun regulator dari kondisi ini adalah OJK bersama Bank Indonesia.
Ada banyak peraturan yang bisa Anda jadikan acuan dalam hal ini. Salah satunya adalah dengan melihat peraturan dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan ini sendiri. Ada banyak peraturan yang sudah dirilis seperti misalnya Peraturan BI No. 18/40/PBI/2016, Peraturan BI No. 18/17/PBI/2016, dan lain lain.
Perusahaan fintech yang sudah mendapatkan regulasi pastinya akan mengikuti semua aturan yang ditetapkan oleh OJK dan BI. Mereka tidak akan membuat aturan sendiri sendiri. Hal ini juga merepresentasikan kredibilitas mereka sebenarnya. Dengan memilih platform peer-to-peer lending yang sudah terdaftar, risiko Anda mengalami kerugian juga bisa diminimalisir dengan baik.
Pilih Perusahaan Fintech yang Memungkinkan Anda untuk Diversifikasi
Selain poin-poin tersebut, hal lain yang wajib Anda perhatikan sebelum berinvestasi dalam dunia peer-to-peer lending ini adalah mengenai diversifikasi. Dengan metode satu ini, Anda bisa menganalisa langsung calon debitur yang mengajukan pinjaman. Jadi Anda bisa menentukan apakah Anda hendak memberikan pinjaman atau tidak.
Hal ini pula yang membuat Anda harus lebih cermat dalam melakukan filtering calon debitur tersebut. Pilihlah calon peminjam yang benar-benar potensial dan memiliki kemampuan untuk melakukan pembayaran tepat waktu. Hal ini akan membantu investasi yang Anda tanamkan untuk berputar sesuai rencana awal.
Lepas dari hal hal tersebut, perlu diingat kalau risiko dari investasi dunia fintech satu ini cukup tinggi. Jadi tetap saja Anda harus bisa mempertimbangkan dengan baik langkah yang harus diambil pada momen-momen tertentu. Jangan lupa, dalami dengan baik prosedur pinjam meminjam dalam dunia peer-to-peer lending ini agar Anda bisa berinvestasi secara maksimal di dalamnya.
Leave a Reply