Harga Emas bergerak sempit terbatas dengan perdagangan menipis ketika beberapa negara melakukan liburan.
Harga emas di pasar domestik dan pasar berjangka cenderung mengalami tekanan sejalan dengan kecenderungan liburan global pada hari Senin. Namun, pasar domestik bisa berubah tegas jika setiap aktivitas pembelian yang tidak biasa untuk musim pernikahan di India ketika menghadapi kekurangan pasokan.
Pasar Emas India kekurangan pasokan ketika kebijakan pemerintah untuk menutup impor emas dengan setidaknya ada 20 persen dari setiap pengiriman emas impor harus diekspor kembali dan terbukti menjadi batu sandungan dalam mendapatkan emas di India.
Pasar masih cukup skeptis bahwa Fed akan membuat kebijakan terbaru. Ben Bernanke mengatakan akhir pekan lalu pada panel IMF dengan mengatakan bahwa masih ada banyak slack di pasar tenaga kerja AS. Janet Yellen, yang diduga akan mengambil alih jabatan dari Bernanke awal tahun depan (menunggu konfirmasi Senat), bisa dibilang bahkan lebih sensitif terhadap pelemahan persisten di pasar tenaga kerja.
Meningkatnya produksi industri di Cina telah membantu mengangkat sentimen pasar, tetapi Euro masih tetap berada di bawah tekanan karena kekhawatiran deflasi di zona Eropa ketika suku bunga ECB dipotong ke rekor terendah 0,25 persen pekan lalu.
Inflasi di AS masih tetap di bawah ekspektasi the Fed, Jepang dan zona Eropa juga memberikan tekanan pada harga emas karena target inflasi masih jauh dari harapan.
Jadi, apa yang terjadi untuk emas? Banyak yang merekomendasikan hal ini terutama sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Harga emas cenderung akan naik ketika inflasi berakselerasi. Emas juga telah menjadi lindung nilai efektif terhadap penurunan nilai dolar AS dan menawarkan beberapa perlindungan terhadap gejolak ekonomi dan keuangan.
Pada pergerakan hari Senin kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1288.12 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas kembali mendapat tekanan dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1279.00 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1282.53 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 5.59.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali dalam kondisi terkoreksi dan saat ini harga emas berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 200 area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 23 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi jenuh jual. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bullish minor.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali mendapat tekanan dollar dan saat ini harga emas terlihat dalam kondisi terkoreksi tajam. Jika emas kembali melemah terhadap dollar dengan menembus support USD 1277.50 per troy ounce membuka potensi harga emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1251.51 per troy ounce. Sebaliknya waspadai jika harga emas menembus resistan USD 1293.58 per troy ounce membuka peluang harga emas akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1306.57 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply