Harga Emas sempat berbalik turun menyusul rilis data inflasi yang menempatkan logam emas sedikit mendapatkan tekanan tetapi emas berhasil membalikan keadaan ketika dollar kembali melemah cukup tajam. Indeks harga konsumen melonjak 0,5% di bulan Januari, dan inflasi inti menunjukkan kenaikan 0,3% untuk bulan ini.
Logam emas yang sering dipatok terhadap dolar, cenderung naik saat dolar melemah karena dolar yang jatuh dapat membuat pembelian aset terlihat lebih murah bagi investor yang mempunyai investasi lainnya. Kenaikan inflasi dpat memberi tumpangan emas secara jangka pendek karena sering dipandang sebagai lindung nilai terhadap kenaikan harga.
Inflasi
Kenaikan inflasi juga akan menjadi katalisator untuk mendorong the Fed untuk menaikkan suku bunga pada laju yang lebih cepat dari yang diperkirakan. The Fed mempertahankan suku bunga dengan tidak berubah pada bulan lalu dan menaikkan prospek inflasi, yang menandakan bahwa biaya pinjaman akan terus naik di bawah kepala bank sentral AS yang baru Jerome Powell.
Federal Reserve sebagai bank sentral Amerika Serikat diperkirakan akan terus menyusutkan neraca karena ekspansi ekonomi global yang berlanjut dengan kemungkinan akan menghasilkan kebijakan moneter yang ketat.
Pendukung
Pasar keuangan global akan mempengaruhi industri emas pada tahun 2018 karena lintasan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan telah diantisipasi oleh China dan didukung oleh meningkatnya permintaan konsumen serta kebijakan pemerintah baru-baru ini yang diterapkan di India yang diharapkan dapat menciptakan dampak positif kepada emas selama tahun depan.
Risiko harga aset yang menggelembung pada tahun 2018 juga dapat meningkatkan potensi koreksi substansial di pasar keuangan global. Banyak investor sudah menyadari eksposur risiko yang tinggi akan meningkatkan eksposur terhadap emas sebagai aset asuransi.
Teknikal
Pada hari Rabu, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1329.35 per troy ounce. Harga Emas akhirnya kembali bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1355.40 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1350.18 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat keuntungan harian terhadap dollar sebanyak USD 20.83.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini harga emas sedang berada dalam fase rebound. Harga emas masih terlihat berada di atas indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 73 dengan indikasi berada dalam kondisi jenuh beli. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bullish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam kondisi bullish tetapi saat ini jika diperhatikan harga emas sedang berada dalam fase rebound. Waspadai, jika harga emas melemah terhadap dollar maka support USD 1336.87 harus ditembus dimana ada potensi support USD 1318.35 per troy ounce akan di sentuh. Tetapi sebaliknya, jika harga emas melanjutkan fase rebound maka resistan USD 1355.40 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi resistan terdekatnya di kisaraan USD 1368.59 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan emas selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan.
Leave a Reply