Harga Emas mencapai titik termurah pada perdagangan minggu ini karena dolar yang terus menguat dan membuat sentimen optimis terhadap pergerakan saham karena data pertumbuhan AS bernada positif sehingga mengurangi daya tarik aset safe haven. Harga Emas turun ke bawah di sesi sebelumnya karena ditimbang yang terbangun optimisme bahwa reformasi pajak di AS akan segera selesai sehingga mendorong pergerakan saham ke rekor tertinggi.
Dolar
Dolar menguat setelah data pengangguran dan belanja konsumen AS dirilis sehingga menambah dukungan dari kenaikan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga. Kekuatan dalam mata uang AS telah membuat harga emas berharga dolar bertekuk lutut.
Namun, pasar saham nampaknya sebagian besar mengabaikan jendela yang sangat kecil untuk mendapatkan tagihan pajak di Senat menjelang akhir tahun. Ditambah ada ancaman yang akan datang dari penutupan pemerintah pada akhir minggu depan, serta ancaman perang antara AS dan Korea Utara.
Plafon
Satu hal yang pasti, terlepas dari hasil reformasi pajak. Plafon utang harus dinaikkan atau malah ditangguhkan dan hal itu menimbulkan pertanyaan, siapa yang akan menjadi pembeli semua surat hutang baru itu? Apalagi Anda menganggap bahwa the Fed sedang memangkas neraca keuangannya.
Data PCE yang keluar kemungkinan sedikit memberikan efek walaupun data inflasi inti dilaporkan hanya meningkat menjadi 1,4% dan masih jauh di bawah target the Fed sebesar 2,0%. Uptick yang terjadi menunjukkan bahwa inflasi kemungkinan akan lebih tinggi di bulan-bulan mendatang, namun kenyataannya tren tahun ini memperlihatkan ketidakpastian.
Pasar masih menunggu kemungkinan the Fed untuk menaikan suku bunga pada bulan Desember. Pertemuan FOMC berikutnya akan dilakukan pada tanggal 12-13 Desember.
Teknikal
Pada hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1283.70 per troy ounce. Harga Emas akhirnya kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1270.15 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1274.65 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat kerugian harian terhadap dollar sebanyak USD 9.05.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas sedang melakukan fase rebound. Harga emas masih terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 30 dengan indikasi berada dalam kondisi jenuh jual. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini jika diperhatikan harga emas sedang rebound. Waspadai, jika harga emas melemah terhadap dollar maka ada potensi support USD 1270.15 per troy ounce akan ditembus dimana ada potensi support USD 1252.56 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan emas. Tetapi sebaliknya, jika harga emas melanjutkan fase rebound maka resistan USD 1281.21 per troy ounce akan ditembus dimana ada potensi resistan USD 1288.04 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan emas selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply