Suku bunga riil di Amerika Serikat mungkin akan kehilangan beberapa pengaruh terhadap harga emas dalam beberapa dekade mendatang atau lebih, seperti tingkat inflasi dan permintaan fisik emas di pasar negara berkembang akan lebih menonjol, menurut analisa World Gold Council.
Pandangan tradisional pada harga emas AS dan tingkat suku bunga akan bergerak terbalik, sehingga suku bunga riil yang tinggi mengakibatkan penurunan harga emas, karena investor mencari hasil yang lebih baik di investasi selain emas.
Investor emas baru-baru ini mengalami penurunan tajam pada harga emas, sejak April, dan mengakhiri pergerakan bullish tahunan terpanjang pada logam mulia.
Penurunan terutama terlihat dalam arus keluar dari exchange traded funds (ETF), didorong sebagian oleh kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan melancipkan pembelian obligasi dan akhirnya menaikkan suku bunga dalam dua sampai tiga tahun ke depan.
“Pengaruh tingkat suku bunga riil AS pada emas telah surut selama beberapa dekade terakhir,” menurut laporan WGC . Tetapi “atribut portofolio emas tidak terganggu dengan lingkungan tingkat suku bunga normal.”
WGC menyatakan bahwa suku bunga riil moderat di kisaran 0 sampai 4 persen tidak akan berdampak negatif pada emas. Suku bunga nominal pada benchmark obligasi US Treasury dengan tenor 10 tahun telah meningkat menjadi lebih dari 2 persen dalam beberapa pekan terakhir.
Tetapi pasar emas mulai terlihat terbagi di antara dua pasar kontras untuk emas. Satu pasar melibatkan investor AS dan Eropa yang lebih fokus pada bursa ETF, sementara satu yang lain pada pelanggan emas fisik dari negara-negara seperti Cina dan India.
Pada pergerakan hari Kamis kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1307.84 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat melemah tajam dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran 1283.10 per troy ounce. Emas kembali mendapatkan penawaran dan kembali menguat dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1318.39 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1310.13 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan keuntungan terhadap dollar sebanyak USD 10.55.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih dalam kondisi bullish dan kembali berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 49 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish minor.
Bias intraday pergerakan emas pada grafik 4 jam-an berada dalam kondisi rebound dan saat inia herga emas sedang menguji resistan USD 1314.43 per troy ounce dimana ada peluang harga akan bergerak ke atas menuju resistan USAD 1347.26 per troy ounce. Sebaliknya jika emas melemah terhadap dollar dengan maka support USD 1294.12 per troy ounce akan di sentuh oleh harga.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply