Harga Emas melonjak pada awal perdagangan New York ketika laporan pekerjaan bulan September yang tertunda karena shutdown pemerintah AS hanya menambah sedikit pekerjaan baru sebanyak 148.000 sehingga berpotensi akan meredam kebijakan pengurangan stimulus.
Emas diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu ketika meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan menunda pemotongan stimulus hingga tahun depan setelah payrolls AS naik kurang dari yang diproyeksikan.
Setidaknya selama beberapa bulan terakhir, kebijakan pembelian aset bank sentral AS telah mendorong indeks dolar jatuh ke level terendah delapan bulan. Pasar saham tentu mengharapkan kebijakan suku bunga nol akan terus terjadi dan banjir likuiditas di pasar akan terus berlanjut.
Sensitivitas calon gubernur Fed, Janet Yellen terhadap pasar tenaga kerja berpotensi akan membuat ayunan QE masih bisa berlanjut menuju peningkatan pembelian aset, daripada peruncingan.
Hasil rilis data payroll AS untuk bulan September telah mendorong harga emas melesat dengan keuntungan telak. Sementara itu harga emas juga naik 4,8 % sejak kesepakatan plafon utang di pekan lalu.
Seperti kita ketahui pembicaraan plafon utang ditangguhkan hingga 7 Februari, utang nasional AS telah dengan cepat naik di atas $ 17000000000000. Bahkan, sehari setelah kesepakatan tersebut, hutang telah mencapai rekor $ 328 miliar.
Selama utang terus meningkat, Fed harus mempertahankan perannya sebagai sumber utama permintaan untuk obligasi. Fed berkewajiban untuk terus membeli Treasuries, semakin banyak dolar yang harus disiapkan, semakin menurunkan nilai dolar.
Pada pergerakan hari Selasa kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1314.53 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat melemah tipis dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1309.98 per troy ounce. Emas kembali menguat tajam terhadap dollar dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1344.59 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1339.69 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan keuntungan terhadap dollar sebanyak USD 25.16.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali dalam kondisi rebound dan saat ini harga emas berada di atas indikator simple moving average 200 dan 50 yang merupakan area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 71 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi jenuh beli. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bullish minor.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali berhasi mentekan dollar dan saat ini harga emas terlihat berada dalam kondisi rebound dan menguji resistan USD 1345.94 per troy ounce. Pecahnya area tersebut membuka peluang emas akan bergerak ke atas menuju resistan USD 1375.11 per troy ounce. Sebaliknya waspadai jika harga emas kebali lagi melemah maka support USD 1327.89 per troy ounce harus terlebih dahulu ditembus dimana ada potensi support USD 1313.31 per troy ounce akan di sentuh oleh harga.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply