Harga Emas bergerak naik pada Kamis pagi di sesi Asia, karena investor melihat aset save-haven di belakang data pekerjaan AS yang lemah, serta meningkatnya angka COVID-19, dan sebagai lindung nilai terhadap penurunan saham.
Harga Emas naik tipis sebanyak 0,19% dan berada pada kisaran USD 1811.68 per troy ounce.
Setelah kejatuhan baru-baru ini, pergerakan emas di belakang berita vaksin COVID-19 yang menjanjikan sehingga mengirim investor masuk menuju aset berisiko, harga emas kembali naik karena data AS menyoroti realitas epidemi virus korona yang sedang berlangsung. Saham mencapai rekor tertinggi di awal minggu.
Klaim pengangguran mingguan AS telah meningkat untuk minggu kedua berturut-turut, dengan rilis klaim 778.000, berlawanan dengan perkiraan 730.000. Angka-angka tersebut menarik kembali optimisme yang telah memicu saham dan investasi berisiko lainnya, menunjukkan bahwa efek pandemi COVID-19 masih jauh dari selesai.
Data tersebut dengan jelas menyoroti perbedaan antara kepositifan yang didorong oleh vaksin dan masalah jangka pendek COVID-19 dengan mencatat bahwa laporan juga meningkatkan peluang untuk stimulus lebih lanjut.
Narasi vaksin telah mempermudah daya tarik emas dan itu akan terus berlanjut sampai kita akhirnya pindah dari dunia deflasi ke dunia inflasi.
Jumlah virus korona global tidak menunjukkan tanda-tanda memperlambat pertumbuhannya saat ini, dengan kasus di seluruh dunia melewati angka 60 juta, 12,77 juta di antaranya di AS saja, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Federal Reserve AS merilis risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal terbaru. Ketika para pembuat kebijakan telah mencari cara untuk mendukung pasar, dengan beberapa analis memperkirakan The Fed akan memperpanjang pematangan pembelian obligasi. Hal ini, dikombinasikan dengan kondisi dolar yang melemah, memberikan beberapa dukungan untuk emas, yang dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Teknikal
Pada hari Rabu, perdagangan emas dibuka pada USD 1807.50 per troy ounce. Harga Emas bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya di kisaran USD 1803.11 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1806.84 per troy ounce. Pergerakan harga emas mengalami kerugian harian sebesar USD 0.66.
Bias harian, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an tampaknya sedang berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas terus melakukan fase tertahan. Harga emas tampaknya berada di antara SMA 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator RSI (14) berada di level 34 berpotensi bullish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi sedang berada dalam kondisi bullish.
Bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an berada dalam kondisi bearish dan saat ini jika diperhatikan harga emas sedang melakukan fase tertahan di area support. Waspadai, jika harga emas menguat maka ada kemungkinan harga emas akan menembus resistan USD 1830.62 per troy ounce dengan bergerak ke atas menuju resistan USD 1849.33 per troy ounce. Sebaliknya jika harga emas melemah terhadap dollar maka support USD 1800.35 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana support USD 1778.80 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan harga emas selanjutnya.
Fredy Rodo
Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com dan consultant tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan.