Harga emas ditutup melemah pada sesi sebelumnya setelah membukukan kenaikan selama tiga minggu terakhir. Pada awal sesi, emas sempat menyentuh level tertinggi satu bulan karena mendapat keuntungan dari aksi penghindaran risiko di pasar global bersamaan dengan yen Jepang dan obligasi pemerintah AS.
Selain itu, data kepercayaan konsumen AS menunjukkan penurunan pada bulan Mei selama dua bulan berturut-turut sehingga memberitahukan bahwa ekonomi AS sedang merosot setelah terjadi banyak optimisme pertumbuhan di awal tahun 2017.
Fokus Pasar
Fokus minggu ini adalah pada laporan pekerjaan AS yang akan dirilis hari Jumat dimana diperkirakan nonfarm payrolls AS akan naik 182k dengan tingkat pengangguran diperkirakan akan bertahan stabil di 4,4%.
Selanjutnya, pertemuan FOMC pada tanggal 13-14 Juni akan menjadi perhatian pelaku pasar, seperti yang terungkap dalam meeting minutes pertemuan bulan Mei yang mengatakan bahwa data yang masuk (terutama data inflasi) akan menjadi penting dalam menentukan apakah kebijakan pengetatan akan dilakukan secara bertahap pada tahun ini atau malah akan diam di tempat.
Penurunan PCE inti tahunan selama tiga bulan berturut-turut mungkin akan memberikan masukan tambahan kepada The Fed untuk menahan laju kenaikan suku bunga walaupun ekonomi sepertinya tidak terlalu memprihatinkan, dimana probabilitas kenaikan suku bunga pada bulan Juni masih mendekati 90%.
Investasi Alternatif
Investor masih terus khawatir tentang pemilihan umum di Inggris yang akan dilakukan pada minggu depan. Demikian juga, prospek pemilihan umum di Italia dan kekhawatiran atas utang Yunani masih terus membebani pundak para investor. Emas akan kembali dipandang sebagai investasi alternatif selama masa ketidakpastian politik dan keuangan.
Teknikal
Pada hari Selasa, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1266.48 per troy ounce. Harga Emas kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1259.25 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1262.62 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat kerugian terhadap dollar sebanyak USD 3.86.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini harga emas sedang melakukan fase koreksi sehat. Harga emas masih terlihat berada di antara indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 47 dengan indikasi berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini jika diperhatikan harga emas sedang terkoreksi. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1270.35 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi resistan USD 1291.81 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan selanjutnya. Tetapi sebaliknya, jika harga emas terkoreksi ke bawah maka support pada kisaran USD 1248.89 per troy ounce akan ditembus dimana ada potensi support pada kisaran USD 1235.62 per troy ounce akan menjadi target koreksi pergerakan selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply