Harga emas terpantau stabil pada perdagangan di hari Kamis, setelah menguat selama dua sesi berturut-turut, karena dolar memperpanjang pelemahannya terhadap yen.
Emas naik 0.1 persen pada $ 1,214.92 per ounce, setelah naik 0.2 persen di sesi sebelumnya.
Yen secara luas lebih tinggi pada hari Kamis seiring ketegangan perdagangan dan Bank of Japan berada di bawah tekanan untuk menjauh dari kebijakan akomodatifnya, sementara dolar Selandia Baru merosot seiring dengan sikap kebijakan yang jelas dovish dari bank sentral negara.
Perang Dagang AS – China
Perang dagang terus berlangsung setelah China menetapkan tarif tambahan sebesar 25 persen untuk impor bahan bakar dan produk baja senilai US $ 16 miliar untuk mobil dan peralatan medis, menurut kementerian perdagangan China mengatakan.
Ekspor China melonjak lebih dari yang diperkirakan pada bulan Juli ditengah telah diberlakukan tarif impor oleh Amerika Serikat setelah dua kekuatan ekonomi utama dunia berseteru yang dapat menggagalkan pertumbuhan global.
Washington mengatakan pada hari Rabu bahwa akan memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia pada akhir Agustus setelah menetapkan bahwa Moskow telah menggunakan agen terhadap mantan agen Rusia dan putrinya di Inggris.
Amerika Serikat “tidak mau menunggu terlalu lama” bagi Korea Utara untuk mengambil langkah-langkah menuju denuklirisasi, menurut Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan pada hari Rabu.
Perekonomian AS cukup kuat untuk menjamin kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve, menurut Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan pada hari Rabu.
Teknikal
Pada hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1213.49 per troy ounce. Harga emas akhirnya kembali bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1216.06 per troy ounce. Harga emas kmrn ditutup pada kisaran USD 1213.28 per troy ounce.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas masih berkonsolidasi di area support. Harga emas masih terlihat berada di antara indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) masih belum memberikan kejelasan namun sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi ada peluang bearish. Jika harga terus tertahan di bawah trendline yang berada disekitar 1216.33, ada indikasi emas berpotensi bergerak bearish ke kisaran 1209.98 – 1204.30. Namun waspadai jika trendline pecah, emas berpotensi bergerak naik ke kisaran 1219.17 – 1222.68.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan.
Leave a Reply