Emas merosot ke level terendah dari level tertingginya dalam 11-bulan terakhir pada hari jumat pekan lalu setelah ketertarikan para investor terhadap logam mulia sebagai lindung nilai inflasi tertekan oleh data pengangguran AS yang turun mendekati level terendah empat tahun.
Laporan U.S. Bureau of Labour Statistics Jumat lalu menyatakan bahwa telah terjadi penambahan pekerja sebanyak 114.000 untuk data non?farm payrolls pada bulan September. Sedangkan data tingkat penganguran AS mengalami penurunan tajam sebesar 7.8 % dan mendekati level terendah 4 tahun terakhir yang meng-indikasi adanya pertumbuhan terhadap ekonomi AS pasca menerima stimulus dari pihak FED.
Mata uang Dolar AS menguat ke level tertinggi 2 pekan terhadap yen, sementara itu mata Euro juga terlihat menguat menyusul para investor yang melakukan aksi jual terhadap mata uang dolar dan yen yang sering dijadikan sebagai aset lindung nilai dari inflasi.
Indeks saham Eropa FTSEurofirst 300 naik sekitar 1% pada kisaran 1111.65 dimana hal tersebut merupakan penguatan lanjutan dari rally yang terjadi pada beberapa hari terkahir pasca keputusan ECB pada hari kamis yang mengatakan bahwa pihaknya akan siap membeli obligasi Spanyol jika memang diminta. ECB juga menegaskan bahwa Eropa memiliki “mekanisme perlindungan yang sepenuhnya efektif” untuk melindungi Euro.
Di zona Asia, Gubernur Bank of Japan Masaaki Shirakawa mengatakan Jumat lalu bahwa bank sentral tidak akan melanjutkan program pelonggaran kebijakan moneter untuk masa yang akan datang secara otomatis pada price outlook?nya. Hal tersebut menandakan bahwa penurunan 1 persen terhadap target inflasi tidak akan menjamin pihak otoritas moneter jepang akan tindakan kebijakan dengan segera.
BOJ mempertahankan kebijakan moneter Jumat lalu meskipun dalam kondisi puncak tekanan secara politis untuk mengambil tindakan lebih lanjut karena anjloknya ekspor pada Cina dan Eropa yang mengarah pada peluang resesi.
Hari ini, Harga emas kembali mengalami penurunan lebih dari setengah persen dan merupakan penurunan yang paliang tajam dalam tiga minggu terakhir setelah terlihatnya prospek pemulihan ekonomi amerika dan memudarnya daya taril logam mulia sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Secara teknikal bias emas untuk intraday saat ini masih cenderung bearish. Hal tersebut juga terlihat pada proyeksi diatas, dimana harga emas saat ini masih bergerak di bawah rata-rata (Moving Averag) 20 dan 50 Candle. Pada grafik 1-jam diatasjuga terlihat bahwa emas saat ini sedang menguji area support dikisaran $ 1766.50 per troy ounce. Pecahnya support tersebut berpeluang memicu terjadinya pergerakan bearish lanjutan menuju area support selanjutnya dikisaran $ 1756.50 per troy ounce.
Sementara itu waspadai peluang rebound menuju area resistance dikisaran $ 1773.40 hingga kisaran $ 1777.67 per troy ounce jika support dikisaran 1766.50 bertahan sering dengan pergerakan indikator stochastic yang saat ini tengah bergetak naik dan cendeurng mengindikasikan sinyal bullish. Namun perlu di ingat bahwa karena saat ini trend emas masih dapat dikatakan bearish maka peluang bullish yang muncul merupakan peluang bullish jangka pendek hingga menuju area resistance atau garis rata-rata (Moving Average) 50nya.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply