Emas kembali berada di bawah tekanan pada Selasa setelah defisit perdagangan AS mengecil sehingga mendorong pergerakan dolar dan saham.
Defisit perdagangan AS untuk November jatuh ke posisi terendah empat tahun, didorong oleh kenaikan ekspor. Pasar tampaknya cukup tertarik pada pesawat, mobil, mesin yang diproduksi AS dan produk minyak bumi. Mengecilnya defisit perdagangan berpotensi akan memicu beberapa revisi untuk GDP AS Q4, yang pada gilirannya mendorong harga dolar dan saham ke atas.
Emas bergerak cukup erat dengan berkorelasi dengan dolar, ketika indeks dolar bergerak ke level teratas lima minggu terbaru, membawa harga logam emas melemah. Kemungkinan membaiknya GDP AS Q4 mempertinggi ekspektasi bahwa Fed akan tetap melanjutkan pengurangan pembelian obligasi .
Pasar emas akan melihat rilis dari risalah FOMC terbaru untuk melihat kebijakan bank sentral AS lebih lanjut. Seperti biasa, laporan nonfarm payrolls AS pada hari Jumat akan diawasi ketat oleh pelaku pasar sebagai indikator kemungkinan Fed akan melanjutkan kebijakan.
The Fed akhirnya akan berada di bawah pimpinan Janet Yellen. Kepemimpinan Yellen telah mendapat konfirmasi oleh Senat AS. Chairman The Fed, Ben Bernanke akan memimpin pertemuan FOMC terakhirnya pada 28-29 Januari.
Kontinuitas kebijakan secara luas kemungkinan akan diantisipasi setelah masa transisi. Yellen telah menjadi wakil ketua Fed sejak 2010 dan mendukung langkah kebijakan yang dianjurkan oleh Bernanke, termasuk pengurangan pembelian obligasi sebanyak $ 10 Miliar.
Pasar masih memperkirakan bahwa era uang mudah masih jauh dari selesai. Memang ada pengurangan pembeliain obligasi secara sederhana, tetapi ECB dan BoJ masih akan terus melakukan kebijakan moneter global dengan tetap melakukan tren uang mudah, ketimbang pengetatan.
Pada pergerakan hari Selasa kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1237.84 per troy ounce. Sejak pembukaan market, harga emas sempat menguat dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1245.18 per troy ounce. Harga emas kembali melemah dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1224.83 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1231.80 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 6.04.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an kembali berada dalam kondisi terkoreksi. Harga emas berada di bawah indikator simple moving average 200 dan 20 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 49 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali melakukan fase koreksi. Jika harga emas menembus support USD 1225.02 per troy ounce membuka potensi harga akan bergerak ke bawah menuju support USD 1214.94 per troy ounce. Sebaliknya waspadai jika harga emas tertahan kuat di atas support USD 1225.02 per troy ounce dan muncul sinyal bullish di sekitar area tersebut membuka peluang harga akan bergerak ke atas untuk melakukan fase rebound menuju resistan USD 1247.58 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply