Saat ini, harga emas berada di kisaran USD 1560.03 per troy ounce ketika meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah menambah alasan lain untuk menjaga eksposur emas dalam portofolio untuk tahun 2020.
Moneter
Selain itu, sekelompok mantan gubernur bank sentral mengakui kebijakan moneter yang kurang efektif akan menjadi momok. Mario Draghi dan Janet Yellen adalah dua dari suara-suara yang menyerukan lebih banyak upaya kebijakan fiskal AS sudah menjalankan defisit fiskal sebanyak lima persen, namun Yellen mengatakan ada lebih banyak ruang dan kebutuhan untuk mendorong perekonomian, yang sudah berada di lapangan kerja penuh.
Fed
Seruan untuk upaya fiskal oleh pemerintah akan mendorong pertumbuhan yang bersifat inflasi tetapi siapa yang akan membeli semua hutang baru itu? Federal Reserve dan semua bank sentral G-7, kemungkinan besar akan melakukan pelonggaran kuantitatif. Pemerintah sedang menuju ke arah menaikkan percetakan uang dan itu bisa dimainkan dengan berbagai cara. Terakhir kali harapannya adalah untuk dampak inflasi, tetapi itu tidak pernah datang.
Jika uang mulai meningkatkan pendapatan melalui pajak yang lebih rendah atau pendapatan dasar universal, maka ya, kita bisa memiliki masalah inflasi. Tetapi jika uang hanya digunakan untuk cadangan yang berlebih dan uang tidak bergerak melalui ekonomi maka mungkin hanya meningkatkan pasar aset seperti yang telah dilakukan selama beberapa tahun sekarang.
Dalam skenario inflasi atau QE yang lebih banyak, akan membuat harga emas bergerak bullish untuk waktu yang lebih lama.
Trump
Siapa pun yang memenangkan pemilihan presiden 2020 di AS, Kongres akan menghabiskan triliunan untuk pengurangan pajak, infrastruktur, dan sangat mungkin Green New Deal, jika sebagian besar milenium akan memilih Donald Trump keluar dari kantor Gedung Putih. Secara umum, kaum milenial lebih peduli pada lingkungan yang mereka warisi daripada pajak.
Teknikal
Pada hari Senin, perdagangan emas dibuka pada USD 1559.87 per troy ounce. Harga Emas bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya di kisaran USD 1586.86 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1565.45 per troy ounce. Pergerakan harga emas mengalami keuntungan harian sebesar USD 5.58.
Bias harian, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an tampaknya sedang berada dalam kondisi bullish dan saat ini harga emas sedang melakukan fase koreksi. Harga emas tampaknya masih berada di atas SMA 20 dan 50 yang merupakan area support pergerakan emas. Indikator RSI (14) berada di level 62 berpotensi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an berada dalam kondisi bullish dan saat ini jika diperhatikan harga emas sedang terkoreksi. Waspadai, jika harga emas menguat maka resistan USD 1586.86 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi resistan terdekatnya di kisaran USD 1605.75 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan selanjutnya. Sebaliknya jika support USD 1560.34 per troy ounce ditembus maka ada potensi support berikutnya di kisaran USD 1543.96 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan harga emas.
Fredy Rodo
Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com dan consultant tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan.
Leave a Reply