Pada sesi sebelumnya, harga emas turun pada di pasar Asia karena data ekonomi China bernada optimis yang menunjukkan bahwa prospek pertumbuhan membaik dan memberikan tekanan pada emas sebagai investasi safe-haven.
Harga Emas diperdagangkan turun sebanyak 0,2% dan berada di kisaran USD 1275.75 per troy ounce.
Logam emas sejauh ini telah merugi sebanyak lebih dari 1% pada minggu ini dan masih berada di jalur untuk penurunan mingguan keempat. Hari ini, sebagian besar pasar tutup karena hari Jumat Agung.
China
Ekonomi China tumbuh lebih dari yang diharapkan pada kuartal pertama 2019, menurut rilis sebuah data resmi, sementara itu output industri dan penjualan ritel untuk bulan Maret juga lebih baik dari yang diharapkan. Data perdagangan dan kredit juga dirilis melebihi perkiraan.
Data China cukup bagus dan menyiratkan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global telah dimitigasi secara luas, yang meningkatkan selera untuk asset berisiko.
Fokus
Data yang dirilis juga telah mengangkat pergerakan imbal hasil obligasi dan membuat untuk emas lebih menarik.
Fokus pasar akan beralih ke rilis Indeks Pembelian Manajer untuk sektor manufaktur dan jasa di Eropa.
Penjualan emas baru-baru ini senilai UD 400 juta emas oleh bank sentral Venezuela, seharusnya tidak boleh dibaca sebagai sinyal penjualan, karena tindakan Venezuela memiliki dampak pasar yang sangat kecil.
Pasar berpikir Venezuela menjual karena butuh uang karena sudah kehabisan, tidak ada pajak yang masuk dan tidak bisa menjual minyak sehingga harus mengambil uang dari suatu tempat sehingga Venezuela melikuidasi cadangan emas.
Teknikal
Pada hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1273.46 per troy ounce. Harga emas kembali bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1277.52 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1275.40 per troy ounce. Harga emas bergerak naik dalam satu pergerakan harian sebanyak USD 1.94.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas kembali sedang tertekan. Harga emas terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di sekitar level 36 dengan indikasi bullish. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas masih tertekan. Jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1291.09 per troy ounce harus ditembus dimana ada kemungkinan resistan 1307.77 akan di sentuh oleh harga. Sebaliknya jika harga emas melemah terhadap dollar maka support 1280.78 per troy ounce harus ditembus dimana support USD 1268.90 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan emas selanjutnya jika bergerak ke bawah.
Team Consultant dan Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan.
Leave a Reply