Harga emas naik pada hari Selasa karena melanjutkan kenaikannya dari sesi terakhir ketika pandemi COVID-19 terus menghantam ekonomi di seluruh dunia.
Harga Emas mencapai level tertinggi dengan naik sebanyak 0,35% dan berada pada kisaran USD 1722 per troy ounce karena investor berbondong-bondong membeli logam emas ketika memburuknya berita ekonomi.
Stimulus
AS mengumumkan pada hari Kamis bahwa 6,6 juta orang mengklaim pengangguran dibanding perkiraan 5,25 juta. Lebih dari 16 juta orang Amerika telah mengklaim pengangguran sejak 21 Maret karena perusahaan memasuki musim pendapatan yang sulit. Di balik rekor jumlah klaim pengangguran, Federal Reserve AS juga mengumumkan paket stimulus $ 2,3 triliun pada hari Kamis.
Tekanan ekonomi yang dilepaskan oleh pandemi telah membuat positif harga emas karena bertindak sebagai tempat yang aman di tengah ketidakpastian di pasar saham.
Respon
Tetapi tren ini akan berbalik pada 2020 ketika respons kebijakan oleh pemerintah dan bank sentral memberikan daya tarik. Dipimpin oleh pelonggaran The Fed, kami sekarang mengharapkan suku bunga AS yang sebenarnya turun lebih dalam ke wilayah negatif dan bahkan mungkin menguji posisi terendah pasca krisis keuangan global.
Federal Reserve mengumumkan upayanya memberikan pasar suntikan sebesar 2,3 triliun dolar untuk mendukung pemerintah daerah dan usaha kecil dan menengah. “Kami sedang mengerahkan kekuatan pinjaman ini ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya … Kami akan terus menggunakan kekuatan ini dengan paksa, proaktif, dan agresif sampai kami yakin bahwa kami benar-benar berada di jalan menuju pemulihan,” kata Ketua Fed Jerome Powell.
Meskipun bergerak kuat ke level lebih tinggi, masih ada pertanyaan di sekitar mengapa harga emas belum naik sebagai tempat yang aman.
Teknikal
Pada hari Senin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1683.84 per troy ounce. Harga Emas akhirnya kembali bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1723.06 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1711.06 per troy ounce. Harga emas bergerak naik dalam satu pergerakan harian sebanyak USD 27.22.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini harga emas sedang berkonsolidasi. Harga emas masih terlihat berada di atas indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 80 dengan indikasi berada dalam kondisi jenuh jual. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bullish.
Bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam kondisi bullish dan saat ini jika diperhatikan harga emas masih berada dalam fase konsolidasi. Waspadai, jika harga emas melemah terhadap dollar maka support USD 1693.82 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi support USD 1674.14 per troy ounce akan disentuh. Sebaliknya jika harga emas menguat maka resistan USD 1725.68 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi USD 1748.36 per troy ounce akan disentuh dan membuat bias harian berubah menjadi bullish.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan.
Leave a Reply