Harga Tembaga, Minyak, dan Gandum Jatuh Dikarenakan Pembicaraan Solusi Hutang AS mengalami Kebuntuan; Sementara Emas Naik ke Rekor Baru

Pada perdagangan hari Senin, 25 Juli 2011, harga tembaga, minyak dan jagung jatuh, sementara emas naik ke level baru. Hal ini sebagai akibat dari kurang kemajuan dalam pembicaraan peningkatan standar hutang AS, meningkatkan kekhawatiran bahwa perekonomian terbesar di dunia mengalami default, akan berdampak negatif pada komoditas dan meningkatkan pencarian untuk zona aman.

Dampak Kekhawatiran

[wp-like-locker theme=”blue” url=”http://facebook.com/antamgold” message=”Like This Post To Unlock This Content!”]Emas siap kirim naik hingga ke level $1,624.07 di London hari, kemudian turun lagi ke level $1,618.25 per-ons pada pukul 1:14 PM. Sementara tembaga turun sebanyak 0.7% ke level $9,608 per-metric ton. Minyak untuk pengiriman September pun turun sebanyak 0.7% ke level $99.20 per-barrel. Jagung untuk pengiriman Desember turun sebesar 1.1% ke $6.78.

Kekhawatiran semakin dipicu dengan pernyataan John Boehner, juru bicara kongres AS, bahwa belum ada persetujuan untuk rencana menaikkan batas atas hutang sebelum tanggal 2 Agustus, yang berakibat semakin besar kemungkinan S&P akan menurunkan standar kredit AS dari AAA dalam 3 bulan kedepan sebanyak 50%.

?Saat ini kita melihat cara penanganan resiko klasik, dan mereka akan melakukan penjualan komoditas, dengan emas sebagai pengecualian,? analisa dari Paul Deane, seorang ahli ekonomi dari Australia & New Zealand Banking Group Ltd. Di Melbourne.

Kegagalan Presiden Obama pada tanggal 22 Juli kemarin untuk mendapatkan persetujuan dengan Boehner untuk memotong sebesar $4 Trilyun dari hutang jangka panjang melalui berbagai program dan pengaturan pajak telah membuat krisis yang ditakutkan menjadi semakin nyata, tanpa jalan keluar yang jelas.

Jalan Keluar?

Seorang anggota kongres dari partai Republik menyatakan bahwa Boehner, saat ini sedang terus melakukan diskusi untuk dapat meningkatkan batas hutang melampaui $14.3 Trilyun. Tapi hal ini pun sebenarnya membawa dampak buruk bagi AS, dengan kemungkinan penurunan standar kredit dari AAA menjadi AA+ oleh S&P apabila keputusan tersebut diambil tanpa ada solusi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Clinton Meyakinkan China

Tetapi Sekretaris Negara, Hillary Clinton menyakinkan China, pemegang utama Bendahara Amerika, bahwa AS akan melalui hal ini dan memperbaiki perkiraan fiskal jangka panjangnya. Penasehat Bank of China, Xia Bin pun menyatakan hal yang sama, bahwa ia optimis, bahwa AS akan mencapai persetujuan yang positif. (SS)

Sumber : www.bloomberg.com[/wp-like-locker]