Pernahkah Anda pergi ke swalayan dan pulang dengan membeli beberapa item yang tidak direncanakan? Atau membuka-buka situs e-commerce yang berakhir dengan pembelian yang sebetulnya tidak terlalu penting. Kebiasaan belanja tanpa rencana semacam ini dikenal dengan istilah impulsive buying.
Impulsive buying bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari keinginan agar diakui, lapar mata atau sekadar ingin mengikuti nafsu saja. Orang-orang yang kerap melakukan belanja tanpa pikir panjang, cenderung mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan. Akibat kebiasaan belanja yang salah, dana yang harusnya cukup untuk sebulan kadang hanya bertahan 2 minggu.
Impulsive buying tentu bukanlah sebuah kebiasaan yang baik. Jika sudah parah, Anda bahkan bisa dirugikan karenanya. Lantas, bagaimana cara mengatasi kebiasaan ini?
Buat Daftar Pengeluaran dan Patuhi
Jika Anda cenderung suka membeli sesuatu yang tidak direncanakan dan tidak penting, saatnya untuk membuat kembali perencanaan yang lebih matang. Catat pengeluaran apa saja yang penting dan coret yang tidak penting. Setelah membuat daftarnya, pastikan Anda mematuhinya.
Beri Jeda Berpikir
Orang yang membeli sesuatu tanpa rencana banyak yang berakhir dengan perasaan menyesal. Menyesal karena seharusnya uang yang sudah habis bisa dialokasikan untuk sesuatu yang lebih penting. Karena itu, cobalah untuk memberikan waktu kepada diri Anda untuk berpikir tentang apa yang akan Anda beli. Ketika Anda berniat membeli sepasang sepatu baru lagi, tunggu selama 2 hari dan biarkan Anda mempertimbangkan kembali apakah sepatu itu memang penting atau tidak. Penetapan aturan berpikir 2 hari ini akan mencegah Anda dari pembelian yang tidak direncanakan.
Belanja dengan Uang Cash
Pengeluaran kerap tidak terasa besar ketika Anda melakukannya dengan menggunakan kartu debit atau kartu kredit. Karena Anda tidak melihat sendiri sebanyak apa uang Anda berkurang, Anda jadi tidak merasa kehilangan. Sebagai solusi, berbelanjalah dengan menggunakan uang cash jika memungkinkan. Ketika Anda melihat uang sudah berkurang banyak, secara alami Anda akan mulai merasa harus mengendalikan pengeluaran dan menghindari membeli barang yang tidak penting.
Ingat Tujuan Keuangan Anda
Memiliki tujuan keuangan baik jangka panjang maupun jangka pendek adalah hal yang penting. Ketika Anda sudah memiliki tujuan, Anda jadi lebih bersemangat untuk mencapainya. Anggaplah Anda punya target memiliki rumah dalam 2 tahun ke depan. Ketika terlintas di benak Anda ingin membeli sepasang sepatu baru yang harganya cukup mahal, coba ingat-ingat kembali rencana Anda tersebut. Dengan cara ini, Anda akan kembali fokus pada target dan menghilangkan keinginan membeli barang-barang secara impulsif.
Jangan Lupa Berinvestasi
Zaman dulu, banyak anak muda yang belum melek investasi. Namun seiring berjalannya waktu, investasi jadi semakin mudah dan murah sehingga semakin banyak orang yang mulai melakukannya. Ini merupakan kesempatan bagi Anda untuk mengalihkan dana ke sesuatu yang lebih penting yakni investasi. Dengan menyisihkan secara rutin dana untuk investasi dan tabungan, secara tidak langsung akan terbentuk sebuah kebiasaan finansial yang baik. Kebiasaan keuangan yang baik inilah yang nantinya akan menyingkirkan kebiasaan buruk. Salah satunya adalah impulsive buying.
Sedang mencari opsi investasi yang cocok agar uang Anda tidak berakhir habis karena membeli barang-barang secara impulsif? Emas bisa jadi pilihan yang menarik dan mudah dilakukan. Cukup dengan unduh aplikasi IndoGold dan daftarkan diri Anda, investasi emas bisa segera dimulai.