Harga emas masih tertekan karena dolar terus menguat ketika spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga AS pada bulan Desember terus meningkat. Presiden Fed Chicago, Charles Evans mengatakan di Sydney bahwa ada kemungkinan untuk menaikkan suku bunga pada bulan Desember, tetapi dia ingin melihat kondisi ekonomi dan inflasi harus berkembang.
Meskipun terjatuh, harga emas pada saat ini berpotensi akan menguat karena permintaan akan menguat di Asia. Jatuhnya harga emas akan menjadi kesempatan yang baik bagi investor untuk menambahkan stok logam emas dan membangun posisi yang lebih menguntungkan.
Alasan utama harga emas tergelincir baru-baru ini adalah meningkatnya kekuatan dolar, serta imbal hasil bagi pada obligasi AS.
Support Emas
Faktor-faktor internasional lainnya dapat menjadi pertimbangan termasuk pemilihan Presiden AS dan suku bunga Fed di mana emas dan dolar berpotensi akan bergerak reli.
Dalam jangka panjang, harga emas masih berada dalam tren turun secara bertahap tetapi permintaan safe-haven masih menjadi support untuk mengimbangi risiko pertumbuhan ekonomi global dan tekanan inflasi. Dalam jangka pendek, harga emas akan berfluktuasi dengan dolar AS dan pergeseran kenaikan suku bunga AS. Mengingat arus faktor dan risiko, banyak analis berpikir bahwa masih ada ruang bagi investor untuk bersabar dalam waktu untuk membangun kembali posisi emas.
India
Tetapi ada beberapa faktor yang berpotensi akan meningkatkan harga emas hingga akhir tahun. India sebagai salah satu konsumen emas terbesar di dunia akan masuk ke musim perayaan, dan pasar optimistis terhadap lonjakan permintaan emas yang akan mendorong harga emas internasional kembali naik.
Teknikal
Pada pergerakan hari Selasa, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1259.18 per troy ounce. Harga Emas kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1252.38 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1252.38 per troy ounce. Pergerakan harga emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 6.8.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini emas sedang berkonsolidasi. Harga emas terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 41 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bullish.
Secara umum, bias harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini emas masih berkonsolidasi. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1261.70 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi emas akan bergerak ke atas menuju resistan USD 1274.35 per troy ounce. Tetapi sebaliknya, jika harga emas bergerak ke bawah dan menembus support USD 1241.24 per troy ounce maka ada potensi emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1208.13 per troy ounce.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply