Emas berada di area tertinggi sejak Februari 2012 pada hari Kamis ini, setelah mengangkat harga emas hampir 10 persen pada bulan ini terkait langkah bank-bank sentral dari Amerika Serikat, Jepang untuk memacu pertumbuhan ekonomi negara.
Pembelian obligasi oleh bank sentral akan memicu investor untuk memburu bullion karena potensi inflasi yang akan tinggi.
Yen memegang keuntungan di pasar Asia setelah melakukan kejutan terhadap reaksi kebijakan Bank sentral Jepang yang memperluas kebijakan program pembelian obligasi sebanyak ¥ 10 triliun. Saham Asia jatuh karena investor menunggu data manufaktur dari Cina sebagai petunjuk apakah Beijing akan mengambil tindakan stimulus lebih di negara perekonomian terbesar kedua di dunia.
Tekanan terhadap Cina untuk mengambil langkah selanjutnya untuk memberikan stimulus yang akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian yang melambat. Berkontraksinya sektor manufaktur akan memicu tindakan dari Beijing.
Pernyataan FOMC pekan lalu mengatakan bahwa “bahkan jika mencapai keberlanjutan ekonomi, bank sentral akan tetap mempertahankan suku bunga rendah dan kebijakan moneter yang longgar,” katanya. “Pedoman ke depan bank sentral sangat menguntungkan bagi aset riil, karena akan melindungi nilai terhadap inflasi dan bermanfaat dengan mendiversifikasi kepada logam mulia terutama emas.”
Harga spot emas naik sebanyak 0,3 persen menjadi USD 1770.90 per troy ounce. Demikian juga dengan pergerakan emas berjangka AS pengiriman Desember naik 0,32 persen menjadi USD 1770.52 per troy ounce.
Pada pergerakan Rabu kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1771.10 per troy ounce, sejak pembukaan market pergerakan emas sempat tertahan di area resistan di harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1778.50 per troy ounce. Emas kembali melemah dengan bergerak ke bawah di harga terendah hariannya pada kisaran USD 1761.70 per troy ounce. Akhirnya emas di tutup pada kisaran USD 1769.50 per troy ounce. Pergerakan emas membukukan kerugian tipis terhadap dollar sebanyak USD 1.6.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada di atas indikator simple moving average (SMA) 20 yang merupakan area support kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 60 dengan memberikan indikasi harga berpotensi berada dalam kondisi bullish minor. Sedangkan indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bullish.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berpotensi membentuk formasi inverse head and shoulder continuation dimana ada kemungkinan harga emas akan bergerak naik. Jika emas menembus neck line maka ada peluang emas akan bergerak ke atas menuju resistan USD 1810.88 per troy ounce. Sebaliknya jika harga emas bertahan di bawah neck line maka ada potensi emas akan terkoreksi dengan bergerak ke bawah menuju support terdekatnya pada kisaran USD 1756.07 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply