Minggu lalu “secara jangka pendek, pergerakan emas tetap bertahan dalam tren naik dalam rally musiman yang dapat berlanjut pada bulan Januari atau bahkan hingga ke bulan Februari.” Secara teknikal harga emas berhasil mendekati resistance di sekitar kisaran USD 1365 per troy ounce.
Inflasi
Inflasi di seluruh dunia sudah mulai meningkat. Dalam jangka pendek, inflasi yang tinggi akan membuat positif bagi pasar saham yang saat ini terus memecahkan rekor ketika tekanan upah masih rendah. Di lain pihak kekuatan harga yang lebih besar bagi perusahaan harus menghasilkan margin keuntungan yang pada akhirnya menimbulkan ancaman bagi pendapatan jika terjadi kenaikan upah.
Emas tidak hanya mencerminkan tingkat inflasi, namun juga akan mengantisipasi inflasi di masa depan. Seiring jutaan investor yang memindahkan modal keluar dari mata uang yang terus terdepresiasi dan membuat apresiasi pada pergerakan emas ketika kecepatan biaya yang keluar cenderung akan melampaui tingkat inflasi dengan selisih yang cukup lebar.
Emas
Untuk mengimbangi laju inflasi yang cepat, sector upah dan kenaikan gaji tidak dapat diterapkan sebagai penyeimbang yang cukup cepat. Tidak mungkin bagi pemilik perusahaan untuk mengikuti penurunan nilai mata uang yang cepat pada saat uang tidak dapat menahan nilai pelemahan.
Seperti pepatah lama, waktu adalah uang dan dalam situasi apa pun tidak akan menjadi lebih mudah ketika hiperinflasi terjadi. Emas adalah aset utama yang paling sesuai, paling likuid dan paling responsif terhadap keadaan darurat. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk dimiliki agar dapat menahan laju pelemahan mata uang dan hiperinflasi.
Teknikal
Pada hari Jumat, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1346.90 per troy ounce. Harga Emas akhirnya kembali bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1356.95 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1349.90 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat keuntungan harian terhadap dollar sebanyak USD 3.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini harga emas sedang berada dalam fase koreksi. Harga emas masih terlihat berada di antara indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 48 dengan indikasi berada dalam kondisi bearish. Sebaliknya juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam kondisi bullish dan saat ini jika diperhatikan harga emas sedang berada dalam fase koreksi. Waspadai, jika harga emas melemah terhadap dollar maka support USD 1345.06 harus ditembus dimana ada potensi support USD 1324.18 per troy ounce akan di sentuh. Tetapi sebaliknya, jika harga emas melanjutkan fase rebound maka resistan USD 1365.93 per troy ounce akan ditembus dimana ada potensi resistan USD 1377.29 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan emas selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan.
Leave a Reply