Sejak kecil, kita selalu dicekoki dengan jargon, “Menabunglah agar kaya”. Orang tua zaman dulu percaya bahwa mengumpulkan sedikit demi sedikit uang yang kita miliki akan bisa membuat kita menjadi kaya nantinya. Benarkah kalau mau kaya kita harus menabung?
Tidak ada yang salah dengan menabung. Tapi di tengah kondisi perekonomian yang terus berubah, ini menjadi tidak relevan lagi. Seiring berjalannya waktu, uang yang sudah Anda simpan mati-matian di bank akan mengalami inflasi. Nilainya akan terus terkikis dan berkurang.
Banyak orang yang sudah punya tujuan keuangan tertentu seperti naik haji atau membeli rumah, memutuskan untuk mengumpulkan uangnya dengan cara menabung. Uang memang terkumpul. Namun di sisi lain barang yang ingin dibeli harganya juga semakin mahal karena nilai uang yang semakin berkurang. Pada akhirnya, butuh waktu yang sangat panjang dan lebih dari perencanaan untuk bisa mencapai tujuan keuangan tersebut. Kenapa menabung saja tidak cukup untuk membuat Anda kaya?
Meski Tabungan Berbunga, Inflasi Tidak Bisa Dilawan
Banyak orang berpendapat bahwa tabungan akan tetap menguntungkan karena ada bunganya. Memang benar. Tapi, dibandingkan dengan persentase inflasi, nilai bunga masih tergolong kecil. Jika kita perhatikan, bank-bank di Indonesia umumnya memberikan bunga yang tidak lebih dari 2% nilai tabungan. Sementara selama beberapa tahun terakhir, nilai uang kita berkurang rata-rata 5,5% setiap tahunnya karena inflasi. Sebuah selisih yang cukup besar, bukan?
Inflasi bisa melonjak sangat besar jika ada situasi-situasi tertentu di dalam negeri. Berdasarkan catatan sejarah, pernah terjadi inflasi besar-besaran sampai 635% di tahun 1966 karena terjadi perubahan nilai mata uang. Kondisi tak terduga ini tetap harus kita waspadai agar tidak bergantung sepenuhnya pada tabungan yang ada.
Ada Biaya Administrasi yang Harus Dibayar
Inflasi bukan satu-satunya yang akan membuat nilai tabungan berkurang. Ada biaya administrasi yang harus dibayarkan ke pihak bank setiap bulan. Besarannya pun beragam, tergantung bank yang Anda gunakan. Rata-rata bank BUMN atau swasta mengenakan ongkos administrasi pada kisaran Rp15.000-Rp20.000 per bulan yang akan langsung dipotong dari tabungan Anda.
Penghasilan Naik, Pengeluaran Juga Meningkat
Berdasarkan data riset dari Kelly Services Indonesia, karyawan di Indonesia rata-rata mendapatkan kenaikan gaji antara 6 sampai 10% setiap tahunnya. Tapi walaupun penghasilannya naik, inflasi akan membuat kebutuhan hidup ikut meningkat. Singkatnya, kenaikan gaji itu sebenarnya hal yang semu dan tidak akan mengubah secara signifikan kondisi keuangan Anda.
Lantas, apa yang harus dilakukan agar pundi-pundi kekayaan bertambah? Selain mencari penghasilan tambahan, cara lainnya adalah dengan membiarkan uang yang bekerja untuk Anda lewat passive income. Beberapa contoh passive income yang layak dicoba antara lain adalah dengan membuat rumah kontrakan, membuat channel Youtube, menulis buku dan lain sebagainya.
Ingat, uang yang ada jangan dibiarkan menumpuk di rekening bank. Agar nilainya tidak berkurang karena inflasi, mengkonversinya menjadi emas merupakan opsi terbaik. Emas merupakan investasi safe haven yang sudah sejak lama selalu diandalkan sebagai alat penyimpan nilai.
Bingung di mana harus menyimpan emas Anda? Kalau emas yang Anda miliki berbentuk saldo digital di IndoGold, Anda tidak perlu bingung memikirkan bagaimana penyimpanannya. Cukup setorkan dana Anda secara berkala dari rumah lalu cetak dan cairkan ketika Anda membutuhkannya. Saatnya untuk tumbuh menjadi lebih kaya dengan investasi emas. Yuk mulai investasi emas Anda sekarang juga hanya bersama IndoGold.