Setiap orang tentu menginginkan keuangannya terkelola dengan baik. Tapi, sebelum melakukan pengelolaan, Anda tentu harus tahu terlebih dahulu tentang berbagai istilah finansial. Pasalnya, tanpa punya pengetahuan dasar seperti ini, tips keuangan yang sederhana sampai yang canggih, tidak akan bisa Anda pahami dan terapkan.
Lantas, apa saja istilah-istilah dalam keuangan pribadi yang sebaiknya Anda ketahui? Simak beberapa di antaranya berikut ini!
1. Pengeluaran
Meskipun terdengar simpel, sebenarnya keuangan itu cakupannya sangat luas. Bukan hanya uang belanja yang Anda habiskan setiap bulan, tapi juga mencakup utang, tabungan, investasi, dana sosial dan biaya untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup.
2. Pemasukan
Pemasukan merupakan uang atau materi yang Anda dapatkan dari hasil usaha, baik dari bisnis, bekerja kantoran atau bekerja freelance.
3. Kekayaan Bersih
Untuk melihat apakah kondisi keuangan Anda baik atau tidak adalah dengan melihat kekayaan bersih yang Anda miliki. Kekayaan bersih adalah selisih seluruh penghasilan ditambah aset dikurangi semua pengeluaran (termasuk utang jika ada). Kalau nilai kekayaan bersih Anda positif, artinya arus keuangan Anda sehat. Sebaliknya, kalau nilainya negatif, artinya Anda harus melakukan evaluasi untuk menemukan di mana titik kesalahan pengelolaannya.
4. Aset
Aset dalam KBBI artinya adalah modal, kekayaan atau sesuatu yang Anda miliki yang punya nilai tukar. Aset aktif seperti bisnis dan investasi, umumnya akan menjadi sumber penghasilan pasif atau passive income Anda. Dengan memiliki aset, Anda tidak perlu mencemaskan masa pensiun karena sudah memiliki sumber penghasilan meski sudah tidak bekerja nantinya.
5. Neraca
Ketika membicarakan keuangan, istilah neraca hampir tidak pernah terlewat. Mirip dengan makna harfiahnya, neraca artinya adalah perbandingan antara untung dengan rugi, utang dengan piutang atau penghasilan dengan pengeluaran. Jika piutang Anda lebih besar dari utang atau penghasilan lebih besar dari pengeluaran Anda, artinya neraca keuangan Anda sehat. Untuk bisa melihat kondisi neraca keuangan, Anda harus melakukan financial checkup.
6. Financial Checkup
Seperti namanya, financial checkup adalah proses saat Anda melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan keuangan Anda. Komponen-komponen yang biasanya harus masuk ke dalam pemeriksaan keuangan ini adalah jumlah aset yang dimiliki dan jumlah utang. Selanjutnya, data tersebut diolah sehingga didapatkan arus kas dan neraca keuangan.
Anda sebaiknya melakukan financial checkup secara berkala. Tujuannya adalah agar kebiasaan keuangan yang salah dan merugikan bisa segera dihilangkan. Anda dapat melakukan pengecekan ini bersamaan dengan pembuatan laporan keuangan akhir tahun atau saat Anda akan membuat laporan pajak.
7. Latte Factor
Latte factor dalam istilah umum lebih dikenal sebagai ‘bocor halus’. Latte factor ini merupakan kumpulan dari pengeluaran-pengeluaran kecil yang kelihatannya tidak penting namun ketika diakumulasikan, ternyata nilainya cukup besar. Inilah yang sering menjadi alasan kenapa sebelum akhir bulan Anda sudah bertanya-tanya, “Uangku habis ke mana saja, ya? Kok nggak kelihatan yang dibeli?” Sumber ‘bocor halus’ yang paling umum misalnya adalah membayar fee transfer antarbank, atau kebiasaan membeli kopi di coffee shop yang harganya lumayan mahal.
Dengan memahami istilah-istilah keuangan pribadi ini, Anda tidak hanya jadi lebih mudah mengerti tips-tips keuangan, tapi juga lebih aware tentang bagaimana mengelola keuangan yang baik dan benar. Jangan lupa barengi dengan investasi emas secara rutin bersama IndoGold, ya!