Hampir semua orang ingin merasakan kenyamanan dalam hal keuangan. Sayangnya, masih banyak di antara kita yang mengabaikan satu hal penting: berhemat. Hemat dalam arti kata mengeluarkan uang dengan bijak sesuai dengan anggaran dan kebutuhan.
Faktanya, untuk melepaskan diri dari sifat konsumtif, menghindari godaan belanja diskon dan membeli benda-benda yang tidak penting ternyata bukan hal mudah. Meskipun Anda sudah membulatkan tekad, selalu ada kesempatan di mana Anda terpaksa harus kalah dengan keinginan tersebut. Ujung-ujungnya, niat berhemat justru berakhir dengan kebobolan.
Lalu, bagaimana caranya menghindari kebiasaan boros yang kerap bikin boncos? Simak beberapa tipsnya berikut ini!
Tentukan Skala Prioritas
Anda sudah membuat anggaran bulanan tapi ternyata pengeluaran tetap sama borosnya? Mungkin ada yang salah dengan anggaran yang sudah ada. Coba periksa kembali dengan teliti masing-masing kebutuhan yang sudah Anda tulis kemudian urutkan berdasarkan skala prioritas. Pastikan Anda tidak salah menempatkan benda yang menjadi keinginan di dalam daftar kebutuhan. Sebelum membeli barang-barang yang sifatnya pelengkap, pastikan kebutuhan pokok sudah dipenuhi seluruhnya, ya!
Hindari Godaan Lingkungan
Salah satu alasan yang kerap membuat seseorang gagal berhemat adalah karena gengsi yang besar. Karena lingkungan yang kerap bergaya hidup konsumtif, kita kadang secara tidak sadar ikut terpengaruh dan akhirnya tertular. Jika Anda termasuk salah satunya, mungkin sekarang adalah waktunya untuk berubah.
Gaji Anda dengan teman kerja Anda mungkin sama besarnya. Tapi mungkin kebutuhan dan prioritas keuangan mereka tidak seperti Anda. Hindari membanding-bandingkan apa yang mereka beli dan miliki dengan apa yang Anda punya. Ini bisa menghindarkan Anda ikut-ikutan dengan gaya hidup yang bisa menjerumuskan.
Manfaatkan Otomatisasi
Saat ini layanan perbankan sudah menyediakan fitur autodebet untuk pembayaran tagihan, cicilan bahkan tabungan. Adanya fitur ini secara langsung akan memotong gaji yang masuk ke rekening Anda. Adanya sistem semacam ini akan menghindarkan Anda dari kebiasaan mengulur-ulur pembayaran. Ingat, jika uang berada terlalu lama dalam rekening, kemungkinan Anda menghabiskannya untuk kebutuhan yang tidak seharusnya akan semakin besar. Kalau sudah begini, maka siap-siapkan untuk boncos di akhir bulan.
Membeli Barang dengan Kualitas Terbaik
Ada dua cara orang berbelanja untuk kebutuhannya. Ada yang suka membeli barang murah dengan kualitas dan masa pakai yang rendah dan ada juga yang membeli barang dengan harga mahal tapi awet dan tahan lama. Jika saat ini Anda masih termasuk yang pertama, saatnya untuk beralih kepada kelompok kedua karena ini bisa membantu Anda memangkas pengeluaran. Bagaimana caranya?
Ketika Anda membeli sepatu misalnya, dengan harga yang agak mahal namun kualitasnya baik, Anda bisa menggunakannya dalam jangka panjang. Artinya, selama waktu tersebut Anda tidak perlu repot-repot mengeluarkan uang untuk perbaikan atau mengganti sepatu baru.
Sebaliknya, ketika Anda membeli barang murah dengan kualitas yang jelek, benda itu akan cepat rusak. Efeknya, Anda akan lebih sering mengeluarkan uang untuk membeli barang yang sama.
Hindari Kebiasaan Mengoleksi
Jika Anda selama ini suka membeli sepatu, coba tanyakan kembali pada diri Anda apa tujuannya. Apakah Anda memang membutuhkan semua sepatu itu? Atau justru iseng ingin menoleksi saja? Kebiasaan mengoleksi barang-barang yang merupakan kebutuhan ternyata bisa menjadi awal munculnya sifat konsumtif. Ini karena Anda merasa ada urgensi untuk membeli lagi meski Anda sudah punya. Kebiasaan ini harus segera diubah karena jika dibiarkan dalam jangka panjang, bisa membahayakan keuangan Anda.
Selain dengan langkah-langkah di atas, kebiasaan boros bisa ditekan dengan mulai memikirkan masa depan. Ingat bahwa selain kebutuhan hari ini, Anda masih memiliki target jangka panjang yang perlu dipenuhi. Alih-alih membeli barang-barang yang tidak perlu, bagaimana jika menambah pundi-pundi tabungan emas di IndoGold?