Pergerakan Emas berubah dengan sedikit tertekan karena dolar melonjak dari level terendah 13-bulan di perdagangan sebelumnya. Sementara itu, data ekonomi AS yang dirilis lebih baik dari perkiraan mungkin telah memicu beberapa short covering di greenback.
Setelah pertemuan FOMC pada minggu ini, Fed fund future memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan September hanya sebesar 0%. Tampaknya pasar perlu lebih jauh melepas kondisi hawkishness sebelumnya, yang seharusnya akan menjaga dolar di bawah tekanan dan membuat harga emas terus menguat.
GDP AS
Pasar akan melihat data GDP Q2 yang diekspektasikan berada di kisaran + 2,5%, setelah data pesanan barang tahan lama drilis lebih baik dari perkiraan pada bulan Juni. Model data GDP Atlanta Fed sekarang memproyeksikan ada kenaikan sebanyak 2,8%, namun, masih turun dari perkiraan awal yang berada di kisaran 4%.
Data ini juga akan menimbulkan keraguan besar tentang rencana normalisasi neraca yang akan dimulai pada tahun ini telah membuat dolar sedikit terguncang dan mendorong emas kembali bergerak ke atas di kisaran USD 1300 per troy ounce untuk pertama kalinya sejak November tahun lalu.
Deflasi
Analis di pasar juga berpikir bahwa the Fed mulai khawatir terhadap tekanan harga yang bergerak deflasi terlihat masuk kembali ke tatanan ekonomi dunia. The Fed akan sangat berhati-hati untuk menaikkan suku bunga berikutnya. Kebijakan The Fed yang memberikan stimulus dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi elemen bullish untuk sektor komoditas mentah, termasuk logam emas.
Teknikal
Pada hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1260.35 per troy ounce. Harga Emas akhirnya kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1254.45 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1258.55 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat kerugian harian sebanyak USD 1.8.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini harga emas sedang berada dalam fase koreksi. Harga emas masih terlihat berada di atas indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 58 dengan indikasi berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini jika diperhatikan harga emas sedang terkoreksi. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1265.20 per troy ounce harus ditembus oleh pergerakan harga emas maka ada potensi resistan USD 1288.21 per troy ounce akan menjadi target area selanjutnya. Tetapi sebaliknya, jika harga emas melanjutkan pergerakan ke bawah maka support pada kisaran USD 1250.92 harus ditembus dimana ada potensi support USD 1234.95 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply