Investor Emas terus memantau pertemuan dari Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC AS karena pertemuan tersebut sangat diantisipasi dimana ada kemungkinan suku bunga AS akan dinaikan. Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga karena investasi emas tidak memberikan keuntungan atau bunga. Meningkatnya imbal hasil obligasi AS dan pergerakan saham juga dipandang sebagai area negatif untuk pergerakan logam emas.
Suku Bunga
Kenaikan suku bunga merupakan tekanan untuk emas tetapi investor harus mencatat bahwa sejak kenaikan suku bunga pertama kali pada bulan Desember 2015 dari siklus pengetatan. Emas telah meningkat lebih dari 20%. Potensi kenaikan suku bunga mendatang juga telah diantisipasi oleh pelaku pasar selama beberapa waktu dari sekarang. Sebagian besar peluang kenaikan di bulan Desember telah terjadi pada harga emas.
Dolar AS
Menyusul kemenangan presiden Donald Trump. Dolar AS terus menguat dan membuat kemungkinan kenaikan suku bunga Fed juga terus menguat walaupun arah penurunan emas secara lebih lanjut masih dalan tekanan bearish. Harga emas telah jatuh 9% sejak kemenangan Trump.
Turki
Inflasi dapat dipahami sebagai kehancuran daya beli mata uang. Untuk mengatasi hal ini, maka investor, bank sentral secara historis akan menyimpan sebagian dari kekayaan dalam bentuk emas. Sejak Presiden AS terpilih Donald Trump menang sebulan yang lalu, mata uang lira Turki telah jatuh terhadap penguatan dolar AS dan mendorong Presiden Recep Erdogan mendesak sektor bisnis, warga negara dan lembaga untuk mengkonversi semua valuta asing menjadi lira atau emas untuk membantu mendukung mata uang jatuh lebih dalam.
Teknikal
Pada pergerakan hari Selasa, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1162.58 per troy ounce. Harga Emas kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1154.45 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1157.82 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat kerugian terhadap dollar sebanyak USD 4.76.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini emas masih berada dalam fase rebound. Harga emas masih terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 45 dengan indikasi berada dalam kondisi bullish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bullish.
Secara umum, bias harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini emas sedang berada dalam fase rebound. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1168.86 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi harga akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1186.56 per troy ounce. Tetapi sebaliknya, jika harga emas bergerak ke bawah maka ada potensi support pada kisaran USD 1151.17 per troy ounce akan di sentuh oleh pergerakan harga emas selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply