Perang ekonomi telah mendorong harga emas jauh lebih tinggi dari kisaran USD 2000 per troy ounce. Saat ini, harga emas berada di kisaran USD 1935 per troy ounce.
The Fed
Federal Reserve, melihat bahwa ekonomi berada dalam posisi yang tidak dapat dipertahankan saat mereka mencoba untuk mendukung perekonomian AS yang terus merasakan dampak signifikan dari pandemi COVID-19.
Pertumbuhan ekonomi harus terdorong naik, ketika bank sentral AS akan terus dipaksa untuk mempertahankan suku bunga rendah dan itu akan mendorong harga emas untuk bergerak lebih tinggi.
Meskipun suku bunga rendah akan mendukung pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek, ada harga jangka panjang yang harus dibayar untuk semua modal yang dipompa ke pasar keuangan.
Lingkungan
Lingkungan pada saat ini dengan suku bunga riil rendah hingga negatif, telah membuat investor generalis mulai memperhatikan emas. Minat baru datang karena masih ada nilai yang dapat ditemukan dalam logam emas.
Saat ini diperkirakan pangsa pasar produk investasi terkait emas dan logam mulia kurang dari setengah dari 1% dari total tabungan dan aset investasi di Amerika Serikat. Rata-rata dalam tiga dekade ada sekitar 2%.
Investor harus membeli emas untuk melindungi dari ketidakpastian ekonomi yang berkembang hingga ekonomi negara kembali pulih.
BoE
Bank of England meredam antusiasme yang tumbuh pada emas sebagai lindung nilai inflasi bahkan ketika investor di seluruh dunia beralih ke logam emas untuk melindungi kekayaan dalam lingkungan penurunan suku bunga riil.
Anggota komite kebijakan moneter Bank of England Gertjan Vlieghe, mengatakan dalam testimoni di depan Parlemen Inggris bahwa secara historis, pasar emas adalah alat prediksi jika inflasi memburuk.
Bank sentral lebih fokus pada langkah-langkah pasar keuangan terkait ekspektasi inflasi. Indikator tersebut menunjukkan tingkat inflasi yang lebih “nyaman” sesuai dengan target bank sentral 2%.
Komentar tersebut muncul setelah Inggris melihat inflasi naik 1% pada bulan Juli, pada laju tercepat dalam empat bulan. Namun, Vlieghe mengatakan kenaikan tekanan harga disebabkan oleh faktor jangka pendek.
Teknikal
Pada hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada USD 1942.75 per troy ounce. Harga Emas bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya di kisaran USD 1921.97 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1930.42 per troy ounce. Pergerakan harga emas mengalami kerugian harian sebesar USD 12.33.
Bias harian, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an tampaknya sedang berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas sedang melakukan fase konsolidasi. Harga emas tampaknya berada di bawah SMA 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator RSI (14) berada di level 43 berpotensi bullish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bullish.
Bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an berada dalam kondisi bearish dan saat ini jika diperhatikan harga emas sedang melakukan fase konsolidasi. Waspadai, jika harga emas menguat maka resistan USD 1948.78 per troy ounce harus ditembus dimana ada kemungkinan harga emas akan bergerak menuju resistan USD 1965.34 per troy ounce. Sebaliknya jika support USD 1921.97 per troy ounce ditembus maka ada potensi support berikutnya di kisaran USD 1902.88 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan harga emas.
Fredy Rodo
Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com dan consultant tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan.