Emas bergerak datar pada sesi sebelumnya karena investor menunggu rilis data non-farm payrolls AS Jumat malam. Kemarin, pidato chair’s Federal Reserve Janet Yellen telah membuat investor menduga-duga karena tidak memberikan indikasi baru tentang kenaikan suku bunga. Nanti malam pasar akan menunggu rilis data non farm payrolls AS dimana perusahaan-perusahaan di AS diperkirakan akan meningkatkan jumlah tenaga kerja pada bulan September di saat menghadapi melemahnya perekonomian global.
Beranikah the Fed ?
Harga Emas jatuh selama lima kuartal berturut-turut ketika bank sentral AS mempersiapkan untuk menaikkan suku bunga. Federal Reserve terus melihat laporan ekonomi dalam negeri untuk menentukan kenaikan suku bunga, yang dapat mempengaruhi harga emas dan investasi dalam mata uang dolar lainnya.
Suku bunga yang tinggi akan mengangkat dolar dan membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya sehingga kenaikan suku bunga dapat mengurangi daya tarik logam emas yang tidak memberikan bunga.
Data Ekonomi AS
Berdasarkan data ekonomi terakhir, sektor manufaktur AS berada dalam resesi ketika The Fed berbicara tentang kenaikan suku bunga. Padahal, Presiden Fed Richmond Jeffrey Lacker mengatakan bahwa kenaikan suku bunga pada bulan Oktober mungkin dapat dilaksanakan. Jika kita melihat model data GDPNow Atlanta Fed maka diperkirakan GDP Q3 hanya 0,9%, dibandingkan 1,8% pada 28 September dan ini adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Bank Rakyat China (PBoC) telah menerbitkan laporan bulanan kepemilikan cadangan emasnya. Minggu ini, PBoC mengatakan kepemilikan emas pada bulan Agustus menjadi sekitar 54 juta ons. PBOC membeli sekitar 19 ton emas pada bulan Juli, setelah sebelumnya meningkatkan cadangan emas sebesar 604 ton antara tahun 2009 dan 2015. Mengingat cadangan mata uang Cina dan tingkat produksi emas dalam negeri maka pembelian emas mungkin akan terus dilakukan.
Teknikal
Pada pergerakan hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1115.06 per troy ounce. Harga Emas masih bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1110.95 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1113.33 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 1.73.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish. Harga emas terlihat berada di bawah indikator simple moving average 200 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 33 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi jenuh jual. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi bullish minor.
Secara umum, harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada tekanan bearish dan jika diperhatikan saat ini harga emas terus berkonsolidasi di area support. Jika harga emas melemah terhadap dollar maka ada potensi harga emas akan menembus support USD 1112.35 per troy ounce dimana ada kecenderungan emas akan bergerak ke bawah untuk menyentuh support berikutnya pada kisaran USD 1098.68 per troy ounce. Sebaliknya, jika harga emas menguat maka resistan USD 1120.81 – 1134.49 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan harga.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply