Anda bisa saja punya penghasilan tetap saat ini. Entah dari gaji sebagai karyawan atau penghasilan sebagai pengusaha. Tapi kondisi akan selalu berubah. Meskipun tidak ada yang mau, namun risiko PHK maupun kerugian bisnis adalah hal yang lumrah terjadi. Karena itu, penting untuk melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dari sekarang.
OJK atau Otoritas Jasa Keuangan tidak hanya melakukan pengawasan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan. Sesekali melalui selebaran atau tokoh-tokoh pentingnya, lembaga satu ini juga memberikan tips dan masukan seputar keuangan. Berikut beberapa di antaranya!
- Selalu Alokasikan Penghasilan untuk Ditabung
Menurut Tirta Segara yang menjabat sebagai Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, sebaiknya Anda mulai menyisihkan beberapa persen dari penghasilan Anda untuk ditabung.
Memiliki target menabung juga penting. Tapi pastikan seluruh kebutuhan Anda sudah terpenuhi. Setelah tabungan dan kebutuhan pokok diselesaikan, barulah Anda bisa menggunakan uang untuk kebutuhan konsumsi. Hindari menunggu uang sisa saat menabung itu hampir dipastikan tidak akan ada.
- Selalu Berhati-hati Dalam Investasi
Memiliki tabungan memang penting. Tapi berinvestasi juga tidak kalah pentingnya. Pastikan produk investasi yang Anda pilih sudah terjamin dan diregulasi oleh aturan yang berlaku. Ingat, jangan tergiur dengan produk investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat karena bisa dipastikan itu adalah investasi bodong. Berinvestasilah pada produk yang sudah jelas seperti emas.
- Tuliskan Pengeluaran Anda Setiap Bulan dan Buat Skala Prioritas
Jika kebanyakan orang memilih untuk menghitung penghasilannya, OJK menyarankan kita untuk menulis semua pengeluaran setiap bulannya. Mengapa? Sebab dalam kondisi apapun pengeluaran itu pasti akan selalu ada baik ketika bisnis Anda sedang untung besar atau mengalami kerugian. Saat Anda masih menjadi karyawan tetap sampai saat Anda mulai bisnis sendiri. Contoh kebutuhan tetap semacam ini adalah biaya makan sehari-hari.
Selanjutnya, susun semua pengeluaran Anda berdasarkan skala prioritas. Tuliskan mulai dari yang paling penting sampai yang tidak penting. Langkah ini akan memudahkan Anda memilih mana kebutuhan yang harus dieliminasi ketika pengeluaran berkurang. Dengan begitu, Anda tidak akan kebingungan lagi dalam memutuskan.
- Hitung Selisih Pengeluaran dengan Penghasilan
Langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan agar lebih cerdas dalam mengelola keuangan adalah dengan mengecek selisih dari pengeluaran dan penghasilan Anda. Setelah menghitung besaran pengeluaran Anda, selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah mendata sumber penghasilan Anda. Anda boleh menghitung seluruh sumber uang Anda baik itu dari gaji ditambah komisi dan bonus sampai penghasilan dari bisnis sampingan.
Setelah Anda mendapatkan angka pastinya, kurangkan dengan pengeluaran bulanan Anda. Hasilnya bisa menunjukkan bagaimana selama ini cara Anda melakukan pengelolaan keuangan. Lalu, bagaimana kalau ternyata hasilnya defisit? Artinya ada beberapa pos yang harus dihemat.
Ada beberapa cara mengurangi pengeluaran berlebih ini. Mulailah dengan melihat daftar kebutuhan Anda dan singkirkan yang paling tidak penting. Bisa juga dengan mengurangi alokasi pengeluaran untuk pos tertentu. Misalnya saja Anda biasa makan di luar seminggu sekali. Kurangi kebiasaan ini menjadi dua minggu sekali sebagai langkah penghematan.
Kalau ternyata hasilnya surplus alias berlebih, maka uang kelebihan itu bisa Anda masukkan ke pos tabungan atau menambah portofolio investasi. Salah satu tempat yang aman untuk menyalurkan kelebihan uang bulanan Anda adalah dengan cara investasi emas di IndoGold.