Download aplikasi IndoGold sekarang
Nikmati pengalaman bertransaksi emas yang mudah, aman dan terpercaya!
playstore appstore
  • Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Blog IndoGold

  • News
  • Promo
  • Emas
    • Analisa Emas
  • Tips Keuangan
  • Go To Indogold.id

Mengapa Harga Bitcoin (BTC) Terus Terkoreksi?

10 January 2022 By Blockchainmedia.id

Jika berbicara soal mata uang kripto, Bitcoin (BTC) tidak pernah bisa lewat dari pembicaraan. Mata uang kripto pertama di dunia ini tidak pernah gagal menarik perhatian para investor. Selama beberapa tahun terakhir, Bitcoin konsisten bertengger pada peringkat pertama mata uang kripto dengan harga dan kapitalisasi pasar tertinggi. Nilainya meningkat jutaan kali lipat jika dibandingkan dengan 13 tahun lalu ketika pertama kali diluncurkan.

Namun, di balik nilainya yang terus meningkat, harga Bitcoin juga terus-terusan mengalami koreksi selama beberapa bulan terakhir. Sebelum mengetahui penyebab terkoreksinya harga Bitcoin, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa itu koreksi dalam mata uang kripto.

Apa Itu Koreksi dalam Mata Uang Kripto?

Dilansir dari Investopedia, koreksi merujuk pada sebuah penurunan 10 persen atau lebih pada harga sekuritas dari harga puncak terakhir. Investor cenderung menilai terlalu tinggi harga mata uang kripto. Jika hal ini terjadi, pasar akan mengoreksi dirinya sendiri ketika bullish habis dan dibutuhkan sedikit waktu untuk pulih.

Ketika sebagian besar pembeli membeli aset dan jumlah pembeli baru yang mendukung tren naik sangat sedikit, kelelahan pun terjadi. Maka, harga akan turun ketika pesanan penjualan menumpuk dan buku pesanan tidak mendapatkan entri pembelian yang cukup.

Penyebab Harga Bitcoin (BTC) Terus Terkoreksi

Koreksi sering terjadi sebagai akibat dari peristiwa kecil dan faktor teknis. Misalnya seperti pembeli di pasar yang menghadapi tingkat resistensi secara intens, volume perdagangan yang rendah, dan lain sebagainya. Dalam kasus Bitcoin, setidaknya ada tiga faktor utama yang membuat harganya terus terkoreksi. Berikut ini beberapa penyebabnya.

  • Perusahaan Tiongkok Evergrande gagal membayar utang

Pada September 2021, harga Bitcoin (BTC) meluncur tajam hingga kurang dari US$1,9 triliun. Hal serupa kembali terjadi pada penghujung tahun 2021, di mana Bitcoin kembali terkoreksi 3,75 persen, menyebabkan harganya turun ke level US$48.395 per BTC pada 10 Desember 2021.

Salah satu penyebab koreksi harga BitBTC ini adalah kasus perusahaan properti Tiongkok, Evergrande, yang gagal membayar utangnya. Peringkat perusahaan properti raksasa Tiongkok ini dipangkas oleh Fitch Ratings (lembaga pemeringkat internasional) menjadi gagal bayar atau default.

Kasus ini memberikan sentimen negatif pada pasar Bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Kendati faktor ini terdampak sebelumnya terhadap penurunan nilai kripto nomor ini, namun koreksi terbaru beberapa hari lalu, juga masih terkait ini.

Salah satu yang tersangkut di sini adalah perusahaan Tether, penerbit stablecoin USDT disinyalir punya aset berupa surat utang (obligasi) Evergrande. Belakangan Tether menolak spekulasi itu.

  • Kebijakan bank sentral Amerika Serikat kian kuatkan dolar AS

Penyebab koreksi harga Bitcoin lainnya adalah fokus investor yang sedang teralih pada arah kebijakan Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat. Berdasarkan rapat yang sudah dilaksanakan pada Desember 2021 lalu, The Fed memutuskan untuk mempercepat tapering hingga Maret 2022, lalu menaikkan suku bunga untuk menghambat kenaikan inflasi. Hal ini dianggap berpotensi menurunkan tekanan beli aset seperti saham dan kripto, karena pada muaranya, nilai dolar AS terdongkrak berikut imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Keputusan tersebut akhirnya memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada pertimbangan investor dalam mengalirkan dananya di Bitcoin. Kebanyakan investor mengambil sikap untuk menunggu dan mengamati respons pasar terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk bertransaksi.

  • Ketidakpastian regulasi stablecoin

Regulasi stablecoin yang tidak pasti juga menjadi salah satu penyebab koreksi harga Bitcoin. Mata uang digital yang sengaja dirancang dengan pergerakan lebih stabil dari mata uang kripto lainnya ini dinilai memiliki risiko secara sistemik oleh Financial Stability Oversight Council atau otoritas pengawasan stabilitas keuangan Amerika Serikat. Pengamatan ini berujung pada kemungkinan dibentuknya regulasi ketat terkait stablecoin.

Di balik harganya yang terus terkoreksi, nyatanya tren bullish Bitcoin diprediksi akan terus berlanjut dalam jangka panjang. Setelah terkoreksi, harga Bitcoin akan kembali meningkat, seperti yang terjadi pada November 2021 ketika harga Bitcoin menembus rekor tertingginya, yakni di atas US$68.500.

Dengan harga saat ini, Jumat (7/1/2021) pukul 20:19 WIB berada di kisaran US$42.255, nisbah dengan harga tertingginya sekitar 38,49 persen. Namun apresiasi positif terhadap kripto ini masih apik, mengingat sejumlah pengamat memproyeksikanya bisa mencapai US$100 ribu per BTC pada tahun 2022 ini. Proyeksi lebih mendalam baru saja diterbitkan oleh Bloomberg Intelligence. Salah satunya adalah prakiraan bahwa harga BTC dan ETH akan terus turun.

Meski demikian, masih banyak hal yang merintangi Bitcoin. Meski digadang-gadang sebagai mata uang kripto “teraman”, Bitcoin memiliki volatilitas yang tinggi. Bagi Anda yang berinvestasi pada mata uang kripto nomor satu di dunia ini, tetaplah berhati-hati dan perhatikan sentimen pasar. Untuk lebih memahami penurunan atau peningkatan nilai Bitcoin, Anda bisa mempelajari analisis teknikal.

Tren koreksi Bitcoin ini bisa diprediksi lewat analisis teknikal dengan indikator RSI (Relative Strength Index) atau Fear and Greed Index.

Saat ini, berdasarkan indikator Moving Average 50 dan 200, harga Bitcoin (BTC) cenderung akan membentuk Death Cross di time frame harian. Oleh sebab itu, untuk entry kembali agar raihan lebih optimal, disarankan ketika kelak Golden Cross terbentuk.

sumber : blockchainmedia

Filed Under: Kripto

Previous Post: « Manfaat Terbaik Hidup Hemat
Next Post: Penurunan Harga Bitcoin: Dari Tapering hingga Shut Down Internet di ​​Kazakhstan »

Primary Sidebar

Search

News

  • Penyesuaian Operasional Dalam Rangka Peringatan Idul Adha 2025
  • KAMIS EMAS-JUNI’25 Diskon Hingga 12 Ribu+ Voucher Kopi Kenangan
  • Beli Emas Bebas Ongkir : Potongan Rp17 Ribu
  • Investasi Aman Di Tengah Tahun : Diskon Hingga Rp200 Ribu
  • Cuan Emas Tanpa Ribet: Diskon Langsung Rp50 Ribu
Jadilah yang pertama tahu!

Jadilah yang pertama tahu tentang promo dan tips jual beli emas dengan berlangganan newsletter kami

Ikuti Kami
Tersedia Di
google play
app store
  • Perusahaan
  • Tentang Kami
  • Alamat Perusahaan
  • Layanan
  • Rencana Emas
  • Gadai Emas
  • Bantuan
  • FAQ
  • Pusat Bantuan
  • Hubungi Kami
  • Kontak Kami
  • Jam Operasional
  • Senin - Jumat
  • 08.30 - 16.00
  • Call Center
  • 021-59728611
  • support@indogold.id
  • Berita
  • News
  • Promo
  • Emas
  • Tips Keuangan
  • Komunitas
  • Discord
  • Telegram

TELAH TERDAFTAR DAN DIAWASI

logo bappebti

bappebti

No. SK. 001/BAPPEBTI/P-ED/01/2023

Anggota dari

  • icdx
  • ICH
  • logo kominfo
  • logo iso
PT Indogold Makmur Sejahtera adalah perusahaan yang terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI

Copyright © IndoGold 2025
  • Syarat & Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Refund Policy
×

Komunitas IndoGold

Siapapun bisa gabung di grup komunitas IndoGold secara gratis. Bertemu dan mengobrol banyak hal tentang investasi dengan investor lainnya.

Gabung sekarang dengan klik tombol dibawah ini!

telegram discord
© IndoGold - Hak Cipta Dilindungi oleh Undang - Undang