Orang bisa makin bertambah banyak, tapi ketersediaan tanah akan tetap (kecuali terjadi gejolak perubahan muka bumi). Investasi property pada dasarnya adalah kita membeli property, baik itu berbentuk rumah tinggal, ruko, unit apartment, gudang, perkantoran dan lain-lain. Berbeda dengan investasi pada umumnya, investasi properti cenderung membutuhkan jumlah dana yang besar dan dapat didayagunakan untuk kebutuhan pribadi.
Ada beberapa alasan orang membeli properti. Dari kebutuhan pribadi, untuk dijual di kemudian hari, untuk disewakan, maupun digunakan sebagai jaminan pinjaman. Apapun itu alasannya, property merupakan instrumen investasi yang memiliki daya guna tinggi.
Namun dibalik ke digdayaannya pun juga terdapat kelemahan. Untuk sektor properti sendiri agak kurang likuid. Jadi jikalau Anda butuh dana mendadak, Anda tidak dapat langsung menjual property Anda begitu saja. Ada proses-proses yang harus dilalui. Belum lagi Anda harus menjual keseluruhan property tersebut. Tidak mungkin Anda hanya menjual se-ubin 50cm x 50 cm ukuran keramik.
Tak hanya itu, sektor properti yang terlalu tinggi harga dan kenaikannya akan membuat perekonomian moneter menjadi riskan dan ‘over heated’. Banyak contoh krisis ekonomi suatu negara atau suatu regional diawal dengan hancur (crash) sektor properti.
Ada beberapa sebab mengapa harga properti selalu naik.
- Kenaikan demand terhadap supply properti yang ada.
Sehingga secara hukum ekonomi maka harga unit yang dijual akan semakin naik.
- Kenaikan harga properti secara umum.
Misalnya, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) atas suatu properti setiap tahun akan mengalami kenaikan di mana besarannya ditetapkan oleh Pemda setempat, walau hal ini lebih kepada tujuan meningkatkan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).
- Kebijakan ‘menggoreng harga’ oleh pihak pengembang atau developer
Sikat strategi marketing ini sering kita temui pada billboard atau spanduk-spanduk yang mempromosikan harga property tersebut telah naik atau akan naik setiap bulannya. Biasanya yang akan merugi pada akhirnya adalah para pemakai akhir (end-users). Pihak investor dan properti akan senang-senang saja. Karena memang mereka mengharapkan kenaikan atas investasi mereka ketika dijual kembali.
Berikut ini tips-tips jikalau Anda tertarik untuk berinvestasi di properti.
- Pembelian properti untuk tujuan usaha. Membeli properti dengan cara KPR dan angsuran sesuai dengan kemampuan usaha kita. Bila KPR sudah lunas, dan harga properti ktia sudah naik tinggi, kita dapat meminta pembiayaan modal kerja kepada bank dengan jaminan properti tersebut. Tambahan modal kerja bank yang lebih besar berarti juga peluang untuk membesarkan bisnis dan laba usaha.
- Belilah property di wilayah yang masih berkembang di masa depannya. Hindari properti yang terkena banjir, dekat kuburan atau saluran listrik tegangan tinggi (SUTET), akan terkena pelebaran jalan / jalan tol, dan akses masuk terbatas serta sulit. Akan merupakan suatu keuntungan jika jalur transportasi umum juga melewati lokasi properti yang akan dibeli, sehingga memudahkan mobilitas para penghuninya. Aspek-aspek feng shui kadang dapat dipertimbangkan, seperti hindari nomor properti 13 (tiga belas), hindari ketinggian properti yang lebih rendah daripada ketinggian muka jalan (terimbas banjir dari limpasan genangan air jalan), hindari rumah tusuk sate (resiko tertabrak mobil yang rem blong).
- Hitung dan hitung dengan cermat. Membeli properti baik itu untuk kebutuhan pribadi atau dagang membutuhkan perhitungan cermat. Selalu berikan asumsi yang terburuk dalam perhitungan Anda. Sehingga kalau benar-benar terjadi setidaknya Anda sudah siap untuk menghadapinya.
Rangkuman Kelebihan Investasi Properti
- Umumnya meski didiamkan, harga properti cenderung naik.
- Properti yang di remajakan atau direnovasi atau dipercantik akan mengalami kenaikan harga. Berbeda dengan instrumen lain yang mengandalkan kenaikan atau penurunan harga pasaran.
- Harga nya cenderung akan meningkat bila berlokasi di daerah yang memiliki potensi baik. Yang dimasuk potensi baik adalah, pertumbuhan ekonomi daerah properti tersebut, lokasi hook, dan lain sebagainya.
- Dapat dikaryakan. Contoh satu rumah dibangun bilik-bilik kamar untuk dijadikan kost-kost-an.
- Dapat dijadikan aset jaminan ketika meminjam uang kepada institusi keuangan dan perbankan.
Rangkuman Kekurangan Investasi Properti
- Keuntungan terbatas. Agak jarang mendengar properti langsung untung 100% dalam kurun waktu setahun.
- Tidak likuid. Seperti yang saya jelaskan diatas, untuk proses penjualan properti membutuhkan waktu. Tidak instant
- Membutuhkan dana besar. Setidaknya untuk satu unit rumah kita membutuhkan down payment atau uang muka sebesar 30% dari nilai unit rumah tersebut.
- Tidak cocok untuk investasi jangka pendek. Dengan adanya pajak pembelian ataupun penjualan serta biaya transaksi lainnya, seperti fee agensi properti, notaris, atau balik nama sertifikat, maka memerlukan waktu cukup panjang untuk bisa mendapatkan keuntungan melebihi biayabiaya tersebut.
- Tidak bisa dijual sebagian. Berbeda dengan surat berharga atau logam mulia yang bisa kita jual sesuai kebutuhan dana kita, properti harus dijual secara keseluruhan.
- Proses penjualan yang relatif rumit. Menjual properti juga tidak semuah menjual surat berharga. Karena pelu ada proses pembuatan akta jual beli serta kelengkapan berkas tanah atau rumah.
- Ada biaya pemeliharaan. Biaya-biaya itu seperti keamanan, listrik, air, telepon, kebersihan, PBB tahunan, penjaga dan lain-lain.
Baca juga: MENGENAL INVESTASI SAHAM
Pop Gold Quiz! Masuk dalam kategori apakah investasi property, Apakah investasi jangka panjang atau investasi jangka pendek?
Founder dari IndoGold.id. Seorang sederhana yang menyukai film dan dunia keuangan. Bidang emas telah digelutinya sedari kecil ketika membantu usaha keluarga. Tujuan mendirikan IndoGold adalah membantu masyarakat untuk membeli emas secara mudah dan praktis. Ia juga saat ini aktif sebagai seorang konsultan personal finance tersertifikasi dan dapat dihubungi melalui indra@indogold.com
Leave a Reply