Pasar akan ditutup pada hari Jumat menjelang Paskah karena hari Jumat Agung. Harga emas turun 2,6% setelah membukukan kerugian dalam dua minggu terakhir,
Emas tetap berada dalam tekanan karena dolar yang menguat yang di dorong oleh ekspektasi kenaikan suku bunga Fed pada bulan April atau Juni. Bank sentral tampaknya memperkuat kredibilitas kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.
Semua pembicara dari the Fed bernada hawkish sehingga mendorong dolar bergerak lebih tinggi.
Data Ekonomi Terbaru
Data ekonomi terbaru dari AS yaitu pesanan barang tahan lama turun 2,8% pada bulan Februari, di bawah ekspektasi dari -2,4%, hal ini merupakan penurunan 13 bulan secara berturut-turut di mana barang tahan lama inti dicetak negatif yang menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS sudah dalam resesi.
Indikator GDPNow dari Atlanta Fed telah merevisi Q1 dengan turun dari + 1,9% menjadi 1,4%. GDP Q4-15 yang akan keluar nanti malam diharapkan akan mengkonfirmasi kondisi pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun lalu.
FedWatch CME memberikan kemungkinan bahwa kenaikan suku bunga pada bulan April sebesar 12% dan Juni adalah pada 41%. Bullard, Harker dan Evans telah membicarkan fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan inflasi, tetapi kenyataannya adalah bahwa ekonomi masih lemah. Sebuah fakta yang tidak bisa hilang di pasar.
Hawkish The Fed
Nada hawkish dari the Fed telah menyebabkan pergerakan harga emas secara jangka pendek berada dalam penurunan mingguan tetapi realitas menunjukkan bahwa nada dovish sebenarnya sangat diperlukan. Tertekannya emas harus dilihat sebagai kesempatan untuk membeli di harga murah.
Pada saat yang sama, dalam mengantisipasi langkah the Fed pada semester pertama tahun ini. Menguat mata uang dolar telah memberikan tekanan pada harga emas yang didenominasi dalam mata uang AS karena menjadi lebih mahal untuk pembeli membutuhkan dollar.
Teknikal
Pada pergerakan hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1220.20 per troy ounce. Harga Emas kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1212.04 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1216.72 per troy ounce. Pergerakan harga emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 3.48.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish. Harga emas terlihat masih berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 34 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi jenuh jual. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi bearish.
Secara umum, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas sedang berkonsolidasi. Jika harga emas kembali menguat maka resistan USD 1228.89 per troy ounce harus ditembus dimana ada kemungkinan resistan USD 1247.74 per troy ounce akan di sentuh oleh pergerakan harga. Tetapi waspadai, jika harga emas menembus support USD 1212.04 per troy ounce maka ada kemungkinan emas akan bergerak ke bawah menuju support pada kisaran USD 1184.77 per troy ounce.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply