Selama pandemi berlangsung, sudah tidak terhitung nyawa yang melayang karena serangan virus. Tidak sedikit keluarga yang pada akhirnya mengalami kesulitan. Bukan hanya dari segi mental, tapi juga dari segi keuangan karena pencari nafkah sudah tiada.
Situasi-situasi yang tidak terduga seperti meninggalnya tulang punggung sering kali membuat anggota keluarga lain yang ada mengalami kebingungan. Beberapa di antaranya kesulitan karena ternyata harta peninggalan yang selama ini dikelola oleh pencari nafkah tidak bisa dibuka. Belum lagi adanya utang yang ternyata tidak diketahui oleh anggota keluarga yang lain.
Kejadian semacam ini bukan sekadar cerita belaka karena sudah banyak keluarga yang mengalaminya. Legowo Kusumonegoro selaku Penasihat Wealth and Asset Management Indonesia mengatakan bahwa di masa pandemi yang masih bekum usai ini, keterbukaan keuangan antara anggota keluarga menjadi sangat penting. Terutama antara suami dengan istri.
Agar Anda tidak sampai mengalaminya sendiri, ada beberapa poin penting yang harus Anda lakukan dalam mengelola keuangan keluarga. Bagaimana?
- Jangan Pernah Berutang tanpa Sepengetahuan Pasangan atau Anggota Keluarga yang Lain
Banyak orang yang enggan memberitahukan utang yang mereka miliki kepada pasangan atau orang terdekatnya. Beberapa di antaranya bahkan ada yang rela mengambil pinjaman tanpa persetujuan pasangan. Sikap tertutup semacam ini akan membawa masalah yang besar nantinya. Terlebih jika ada salah satu yang meninggal dunia. Warisan utang yang tidak diketahui sebelumnya ini tidak hanya akan jadi beban materil, tapi juga beban mental bagi keluarga yang ditinggalkan.
2. Miliki Catatan Khusus
Selain menceritakan perihal utang kepada pasangan, sebaiknya Anda juga menuliskannya dalam catatan khusus. Nantinya catatan ini juga bisa digunakan untuk menuliskan aset-aset apa saja yang Anda miliki. Apakah Anda punya perhiasan yang disimpan dalam brankas? Kalau ada, apa kode aksesnya? Bagaimana dengan rekening tabungan Anda? Berapa PIN ATM Anda? Pastikan keluarga mengetahuinya agar nanti jika hal-hal yang tak diinginkan terjadi pada Anda, mereka masih bisa memanfaatkan aset yang Anda tinggalkan.
3. Posisi Keuangan Suami Istri dalam Rumah Tangga Itu Setara
Sebelum pandemi, banyak istri yang memiliki tugas mengatur keuangan keluarga. Setelah wabah muncul dan pemasukan mulai berkurang, akan terjadi banyak kesalahpahaman dan pertanyaan-pertanyaan dari pencari nafkah kepada orang yang mengelola nafkahnya. Untuk itu, Anda perlu membuat langkah pengelolaan bersama.
Kalau ada salah satu dari Anda yang tidak paham bagaimana caranya membuat catatan keuangan, jangan ragu untuk memberikan pemahaman. Ini bisa menghindarkan salah paham sekaligus membantu Anda dan keluarga melakukan pengelolaan keuangan yang lebih baik. Selain itu, peran yang sejajar ini akan memudahkan jika ada salah satu dari Anda yang dirawat di rumah sakit ataupun meninggal dunia.
4. Pastikan Semua Anggota Keluarga Punya Proteksi
Hal yang tak kalah penting dalam mengatur keuangan keluarga adalah dengan menyiapkan proteksi. Selain asuransi kesehatan, kepala keluarga atau pencari nafkah juga harus memiliki asuransi jiwa. Ini penting agar ketika terjadi hal-hal yang tak diinginkan, keluarga tidak mengalami kebingungan dan kesulitan finansial. Pastikan juga pasangan atau anak Anda tahu tentang asuransi jiwa ini untuk memudahkan proses klaim nantinya.
Sebanyak apapun aset yang dimiliki seseorang, semua akan sia-sia jika tidak disertai keterbukaan dengan anggota keluarga. Pastikan juga Anda sudah mengaktifkan fitur warisan dan menunjuk pewaris untuk tabungan emas Anda di IndoGold, ya!