Emas terus diperdagangkan dalam kisaran sempit karena investor terus mencerna atas laporan pasar tenaga kerja AS, dan implikasinya terhadap kebijakan Fed. Dalam pikiran banyak orang, setiap bagian dari data yang baik membawa kita sedikit lebih dekat dengan kebijakan ketat.
Harapan bahwa ekonomi akhirnya menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi yang nyata membuat investor menarik keluar investasi safe havens dan kembali ke pasar saham.
Namun, Chairman the Fed, Bernanke dan wakilnya Yellen masih bersikukuh pada pekan lalu dengan mengatakan bahwa bank sentral siap untuk tetap menginjak pedal gas moneter baik ketika pemulihan ekonomi terjadi. Pada kenyataannya, moneter base AS telah melonjak sebanyak 8 % sejak awal tahun. Pasar masih menunggu logam kuning untuk bereaksi terhadap suntikan terbaru dolar melalui QE 4.
Dukungan lebih lanjut ketika calon gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda, berkomitmen untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menghasilkan inflasi minimal 2%. Kuroda mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan kemungkinan bank sentral untuk membeli produk derivatif. Tahun lalu, Perdana Menteri Shinzo Abe telah melemahkan Yen cukup tajam. Abe adalah sekutu yang sempurna di BoJ.
Pound Inggris terus melemah dan untuk pertama kalinya sejak pertengahan 2010 berada di level 1.4900 sehingga meningkatkan harapan bahwa BoE juga akan menawarkan akomodasi tambahan untuk menghidupkan kembali perekonomian Inggris yang berada dalam “triple dip recression”.
Mata uang Euro juga berada di bawah tekanan, di tengah memburuknya kondisi ekonomi di “benua biru“. President ECB, Draghi mengakui bahwa penurunan suku bunga telah dibahas pada pekan lalu, namun mereka memilih untuk tetap pada kebijakan. Seperti yang kita laporkan pekan lalu, Christine Lagarde dari IMF yakin ECB memiliki ruang untuk dapat memotong suku bunga acuan.
Pada pergerakan Senin kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1578.39 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat menguat tipis dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1583.25 per troy ounce. Pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1581.36 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan keuntungan tipis terhadap dollar sebanyak USD 2.97.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali berada di atas indikator simple moving average (SMA) 20 dan 50 yang merupakan area support kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 53 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish minor. Sedangkan indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bullish minor.
Secara umum pergerakan emas pada grafik 4 jam-an berada dalam kondisi bearish. Jika emas melemah maka garis tren yang berfungsi sebagai support hingga USD 1554.86 per troy ounce. Sebaliknya jika emas menguat maka resistan USD 1585.11 per troy ounce harus terlebih dahulu ditembus dimana ada peluang emas akan bergerak ke atas menuju fesistan USD 1618.94 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply