Harga Emas masih dalam fase korektif dengan aksi profit taking masih terasa di pasar setelah selama tujuh hari berturut-turut mengalami penguatan.
Retrace dalam dolar dan volatilitas harga di pasar saham juga telah mendukung harga emas. Penurunan dolar dipicu oleh kebijakan dovish dari the Fed. Harga Saham pada umumnya akan meningkat ketika ekspektasi kebijakan uang mudah dilakukan, tetapi kali ini investor saham tampaknya menilai bahwa prospek pertumbuhan terlihat berkurang. Sebagian investor mulai keluar dari pasar saham dan mereka mulai mengalokasikan investasi safe-haven seperti emas.
GDP AS
Sementara itu, melemahnya data ekonomi yang di rilis oleh Departemen Perdagangan AS pada hari Jumat telah mengupas keuntungan sebelumnya pada pergerakan dolar. Departemen Perdagangan AS mengatakan dalam laporan GDP untuk kuartal keempat terlihat tumbuh dan mengalami penyesuaian 2,2%.
Pada basis tahunan, output ekonomi untuk kuartal keempat naik 2,4% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, GDP AS tumbuh sebesar 2,7% untuk kuartal ketiga dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya.
Kebijakan Moneter Akomodatif
Pendorong utama kenaikan harga emas baru-baru ini setelah era kebijakan moneter akomodatif über-masih tidak akan berakhir dalam waktu dekat ini. BoJ dan ECB dalam masih berada dalam mode pelonggaran moneter penuh dengan QE. Demikian juga the Fed masih mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada tahun ini yang mendorong ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga akan terjadi di bulan Maret, Juni-September … dan para analis malah berpikir kemungkinan kenaikan tidak akan terjadi pada tahun ini.
Ketegangan Timur Tengah
Meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga membantu dan mendukung harga emas. Pemboman intensif yang dilakukan Arab Saudi dan sekutunya menambah kekhawatiran bahwa konflik beralih ke dalam perang antara Arab Saudi dan Iran.
Teknikal
Pada pergerakan hari Jumat, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1203.62 per troy ounce. Harga emas langsung bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1192.42 per troy ounce. Harga Emas akhirnya ditutup menguat pada kisaran USD 1198.42 per troy ounce. Pergerakan emas mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 5.2.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih dalam kondisi bearish. Harga emas masih terlihat berada di atas indikator simple moving average 200 dan 50 yang berfungsi sebagai area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 53 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi bahwa harga akan bergerak bearish minor.
Bias intraday, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam tekanan bearish dan saat ini harga terlihat terkoreksi tipis. Perhatikan, jika harga emas melanjutkan pergerakan reboundnya dengan menembus resistan USD 1206.34 per troy ounce maka ada kemungkinan harga akan bergerak ke atas menuju resistan USD 1221.40 per troy ounce. Sebaliknya, jika harga emas melemah terhadap dollar dan support USD 1194.16 per troy ounce ditembus oleh pergerakan harga selanjutnya maka ada peluang harga emas akan melakukan pergerakan bearish lanjutan dengan bergerak ke bawah menuju support berikutnya pada kisaran USD 1181.98.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply