Harga Emas kembali berada dalam tekanan pada hari Senin ketika pembeli waspada terhadap kenaikan harga saham dan data ekonomi AS yang terus membaik.
Harga Emas turun sebanyak lebih dari 2 persen pada hari Senin karena dolar yang menguat. Kombinasi harga minyak berjangka yang sedang jatuh dan menguatnya harga saham AS juga ikut membebani daya tarik logam kuning sebagai safe haven.
Inflasi-Komoditas-Pertumbuhan Global
Inflasi AS yang melemah juga telah menyakiti harga logam emas karena beberapa investor membeli emas sebagai lindung nilai terhadap kenaikan harga. Resultan divergen jalur kebijakan moneter antara Federal Reserve dan bank sentral utama lainnya telah menjadi pendorong utama menguatnya dolar terhadap euro dan yen dalam beberapa bulan terakhir.
Namun dengan melemahnya inflasi di AS, yang ditambah dengan jatuhnya harga komoditas dan ekspektasi pertumbuhan global yang lemah akan membuat pasar menolak kemungkinan kenaikan suku bunga AS. Banyak analis masih melihat bahwa pada pertengahan 2015 merupakan waktu awal untuk melakukan pengetatan pertama sejak 2006.
Pasar terus menilai bahwa Federal Reserve akan tetap melakukan kenaikan suku bunga pada tahun depan, sementara Bank of Japan dan Bank Sentral Eropa akan tetap pada jalur untuk mengurangi atau Manahan suku bunga di level rendah.
Emas Fisik di AS
Pelaku pasar sudah sering dan berpengalaman melihat bahwa ketika harga emas sedang murah maka penjualan emas fisik akan ikut terdongkrak naik.
Laporan dari mint AS mengatakan bahwa penjualan emas koin untuk minggu pertama bulan November meningkat sebanyak 32,500 ons yang merupakan hampir setengah dari total penjualan emas koin pada bulan Oktober. Terlihat perilaku pembeli emas di AS yang sedang melakukan pembelian emas fisik di saat harga emas sedang murah.
Teknikal
Pada pergerakan hari Senin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1176.85 per troy ounce. Harga Emas langsung melemah dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1147.20 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1151.50 per troy ounce. Pergerakan emas mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 25.35.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih dalam kondisi bearish. Harga emas terlihat berada di atas indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 44 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi masih akan bergerak bullish minor.
Bias intraday, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali berada dalam tekanan bearish. Waspadai, jika harga emas menembus resistan USD 1160.45 per troy ounce maka akan ada peluang harga akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1178.55 per troy ounce. Sebaliknya jika harga emas melemah maka support USD 1131.20 per troy ounce cenderung akan disentuh oleh pergerakan harga emas selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply