World Gold Council melaporkan bahwa permintaan investasi dalam bentuk batangan dan koin emas mengalami rebound sebanyak 13% di Q2 pada tahun ini jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Permintaan untuk semester pertama di tahun ini berhasil naik 11%. Laporan ini cukup menggembirakan, mengingat bahwa “arus uang yang masuk ke dalam transasksi ETF dilaporkan melambat secara dramatis.”
Emas Fisik
Permintaan emas perhiasan dilaporkan meningkat dibanding tahun 2016, terutama didorong oleh pembelian dari India. Permintaan perhiasan emas global meningkat sebanyak 8%, ketika permintaan emas India naik 41% di antara Q2-16 dan Q2-17.
Bank sentral terus menjadi pembeli emas ketika permintaan tahunan dilaporkan naik sebanyak 20% dari 78,4 ton pada Q2-16 menjadi 94,5 ton di Q2-17.
Rusia juga menambahkan lebih dari 100 ton emas masuk ke dalam cadangan devisa pada paruh pertama tahun ini. Logam emas telah menyumbang sebanyak 17% untuk total cadangan.
Turki membeli 21 ton emas di Q2 dengan melakukan penambahan pembelian yang signifikan untuk pertama kalinya sejak tahun 1980an.
Inflasi
Arus uang keluar dari pasar komoditi terlihat keluar cukup besar pada minggu lalu karena inflasi diperkirakan akan mereda. Hal ini biasanya akan membuat emas menjadi trendsetter karena hampir semua komoditas memiliki komponen terhadap emas.
Namun, harga emas kembali naik 1% pada minggu lalu yang menunjukkan bahwa pembelian emas terjadi untuk mengantisipasi uang yang sudah keluar dari pasar. Buyer terlihat lebih khawatir terhadap pelemahan dolar, tekanan disinflas yang disertai ketidakstabilan politik dan geopolitik. Secara historis emas masih tampil sangat baik pada saat disinflasi, stagflasi dan deflasi.
Teknikal
Pada hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1262.95 per troy ounce. Harga Emas akhirnya kembali bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1270.80 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1269.15 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat keuntungan harian sebanyak USD 6.2.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini harga emas sedang berada dalam fase konsolidasi. Harga emas masih terlihat berada di atas indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 54 dengan indikasi berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini jika diperhatikan harga emas sedang berkonsolidasi. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1274.07 per troy ounce harus ditembus oleh pergerakan harga emas dimana ada potensi resistan USD 1296.73 per troy ounce akan menjadi target area selanjutnya. Tetapi sebaliknya, jika harga emas melanjutkan pergerakan ke bawah maka support pada kisaran USD 1260.07 harus ditembus dimana ada potensi support USD 1244.40 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply