Harga Emas kembali terkoreksi, terbebani oleh kenaikan yield obligasi global karena beberapa bank sentral global tiba-tiba mengikuti prospek the Fed yang sedang mengadopsi kebijakan hawkish. Imbal hasil obligasi AS naik, namun indeks dolar menembus posisi terendah 8 bulan dan membantu membatasi penurunan logam emas.
The Fed
Sejak, awal minggu ini beberapa pejabat bank sentral telah berbicara pada sebuah konferensi di Portugal, dimana nada yang lebih hawkish mulai didengungkan pada kebijakan moneter. Tampaknya para bank sentral dunia sekarang mulai merangkul gagasan Federal Reserve AS bahwa saatnya telah tiba untuk mulai menaikkan suku bunga dan mengurangi program pelonggaran kuantitatif yang telah berlangsung selama hampir 10 tahun.
Era “uang mudah” dari bank sentral selama beberapa tahun terakhir telah menjadi faktor pendorong bullish untuk pasar emas. ECB dan BoE mulai khawatir dengan perbedaan tingkat suku bunga yang melebar dengan suku bunga AS. Sudah barang tentu, data ekonomi yang terlihat pada saat ini tidak menjamin adanya optimisme pertumbuhan mengenai keadaan sebenarnya dari ekonomi di AS. Tetapi yang mesti disadari bahwa kondisi politik di AS saat ini, tentu saja berada di luar mandat The Fed. FOMC masih akan berada dalam bayang-bayang ketidakpastian dan ketidakstabilan pasar.
Andrew Haldane
Di tempat lain, Andrew Haldane kepala ekonom bank sentral pada hari Kamis mengatakan bahwa Bank of England perlu mengeksplorasi kemungkinan kenaikan suku bunga jika inflasi terus berlanjut. “Kami perlu melihat secara serius kemungkinan kenaikan suku bunga untuk menjaga ketika biaya hidup meningkat,” Haldane, yang duduk di Komite Kebijakan Moneter BoE.
Teknikal
Pada hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1248.49 per troy ounce. Harga Emas kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1239.68 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1244.97 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat kerugian dari dollar sebanyak USD 3.52.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas sedang berkonsolidasi. Harga emas masih terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 43 dengan indikasi berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini jika diperhatikan harga emas kembali melakukan fase konsolidasi. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1246.72 per troy ounce harus ditembus oleh pergerakan harga emas maka ada potensi resistan USD 1258.47 per troy ounce akan menjadi target area selanjutnya. Tetapi sebaliknya, jika harga emas melanjutkan pergerakan ke bawah maka support pada kisaran USD 1236.21 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi support USD 1219.20 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply